Sebut Pelarungan ABK Disetujui Keluarga, Iwan Piliang: Kenapa Sadis Sekali Menlu Retno Berbohong?

Eramuslim.com – Pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal berbendera China, sudah atas persetujuan keluarga.

Penegasan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers (07/05). “Dari informasi yang diperoleh KBRI, pihak kapal telah memberitahu pihak keluarga dan mendapat surat persetujuan pelarungan di laut dari keluarga tertanggal 30 Maret 2020, pihak keluarga juga sepakat menerima kompensasi kematian dari kapal Tian Yu 8,” kata Retno dalam konferensi video.

Masalahnya, belakangan pihak keluarga menyatakan bahwa pelarungan itu tanpa ijin pihak keluarga. Keluarga Ari, warga Desa Serdang Batang, Ogan Kemering Ilir, Sumsel hanya tahu kalau jika Ari bekerja di kapal. Orang tua Ari bahkan menegaskan, pelarungan Ari di Samudera Pasific tidak mereka ketahui.

Wartawan senior yang juga aktivis politik Iwan Piliang mengecam keras pernyataan Menlu Retno itu. “Dimana dignity kita sebagai bangsa dan negara Bapak @jokowi? Dan Ibu @Menlu_RI pun terindikasi berbohong ke publik seakan mengatakan pengelola kapal sudah ijin melarung jasad ke laut, nyatanya dibantah keluarga. Kapan setetes harap kita memuliakan ketulusan keinsanan?,” tulis Iwan di akun Twitter @iwanpiliang7.

Iwan mengakui bahwa dirinya sebenarnya “puasa” mengkritik. Hanya saja, karena Retno Marsudi terindikasi tajam berbohong, harus mengecam hal itu.