Sederet Keanehan yang Picu Tudingan PCR Akal-akalan Cari Cuan

Eramuslim.com – Belakangan, penggunaan hasil tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai salah satu syarat penerbangan santer menuai kritik dari masyarakat.

Banyak yang curiga, kebijakan ini sengaja dibuat hanya untuk melanggengkan bisnis sebagaian orang mencari cuan.

detikcom menelusuri sejumlah aspek yang konon jadi biang keladi munculnya kecurigaan masyarakat bahwa syarat terbang menggunakan hasil tes PCR ini hanya akal-akalan untuk mencari cuan.

Harga Turun Drastis

Aspek pertama adalah harga layanan tes PCR yang turun drastis dibanding tarif awal layanan tes uji COVID-19 ini tersedia di tanah air. Hingga Agustus 2021, tarif RT-PCR di Indonesia masih berkisar Rp 900.000/layanan dengan durasi hasil terbit sekitar 1×24 jam.

Bahkan Ketua Satgas COVID-19 yang kala itu masih dijabat Doni Monardo pernah mendapati ada rumah sakit yang menawarkan biaya tes PCR hingga Rp 2,5 juta/layanan.

Biaya tes PCR ini lantas jadi sorotan setelah muncul informasi soal biaya layanan serupa di India yang hanya berkisar puluhan ribu rupiah.