Seorang Anak di Ciamis Meninggal Diduga Akibat HP Meledak

Seorang Anak di Ciamis Meninggal Diduga Akibat HP Meledak

eramuslim.com – Seorang anak berinisial IHM (9), warga Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat meninggal dunia dengan luka bakar di bagian dadanya, Rabu (3/8). Diduga IHM akibat ledakan ponsel yang dipakainya.

Kepala Desa Kiarapayung, Dedi saat dihubungi wartawan menjelaskan bahwa dari informasi yang diterimanya dari orang tua korban, kejadian tersebut terjadi setelah IHM pulang sekolah. Saat datang ke rumah, IHM memainkan ponsel miliknya sambil diisi dayanya.

“Korban ini kata ibunya memainkan ponselnya sambil tiduran. Ibu kandung korban, mengaku sempat keluar rumah ke warung untuk membeli makanan. Di rumah saat itu ada korban bersama adiknya yang masih kecil,” jelas Dedi kepada wartawan.

Ibu korban setidaknya 30 menit meninggalkan IHM dan adiknya. Saat kembali ke rumah, ibu korban sempat memanggil IHM, namun tidak mendapatkan jawaban.

“Saat masuk ke rumah, ibu korban ini melihat IHM seperti tertidur telungkup di lantai tanpa alas. Karena mengira tertidur, ibu korban ini mencoba membangunkan namun tidak ada respons. Saat tubuhnya dibalikan, ibu korban melihat ponsel anaknya berantakan di bagian dada,” ungkapnya.

Mengetahui anaknya meninggal, ibu korban pun berteriak histeris dan meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendatangi rumah IHM untuk memberikan pertolongan.

Dedi menduga, IHM meninggal akibat ledakan ponsel yang digunakan. Menurutnya, ponsel yang ditemukan memang dalam kondisi sudah rusak berantakan, bagian baterainya pecah, namun kabel pengisi dayanya utuh.

“Saat kami mengurus jenazah, di bagian dadanya yang di bawah terlihat luka sebesar telapak tangan,” ucapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Dedi meminta agar masyarakat senantiasa berhati-hati saat menggunakan ponsel, khususnya saat tengah diisi daya.

“Keluarga korban sudah menerima ini sebagai musibah, tapi kami mohon agar semua pihak selalu mengedukasi bahwa ponsel itu bahaya kalau tidak dikontrol. Kalau memang kondisi ponsel sudah tidak layak, sebaiknya jangan digunakan,” pungkasnya. [Merdeka]