Singgung soal Video Kampanye Settingan Capres, Sudjiwo Tedjo Samakan dengan Iklan Sampo

Eramuslim.com – Budayawan Sudjiwo Tedjo membahas soal penyebaran video yang membongkar adegan settingan atau rekaan kedekatan rakyat dengan salah seorang capres-cawapres.

Sudjiwo Tedjo juga menyinggung soal seorang wanita yang menangis histeris saat bertemu dengan capres pilihannnya saat kampanye.

Mantan jurnalis itu lantas menyamakan soal iklan sampo.

Sudjiwo Tedjo lantas bertanya tujuan dari penyebar video atau informasi yang mengungkap soal peristiwa rekaan tersebut.

“Buat apa ya nyebarin video-belakang-layar tentang settingan kedekatan capres/cawapres dengan rakyat yang histeris nangis-nangis dll?” tulis Sudjiwo Tedjo, pada Minggu (10/2/2019).

Pasalnya menurut Sudjiwo Tedjo tahu atau tidaknya masyarakat terhadap sebuah rekaan yang diciptakan salah satu capres-cawapres tak memiliki pengaruh sama sekali.

“Rakyat tahu/nggak bahwa itu settingan, gak ngaruh,” tulis Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo menyamakan hal tersebut dengan model yang ada di iklan sampo.

Ia menjelaskan meski sudah mengetahui model iklan itu menggunakan rambut palsu, namun masyarakat akan tetap membeli sampo tersebut.

“Rakyat juga tahu kok bintang iklan sampo rambutnya settingan agar indah dan belum tentu pakai sampo itu,” tulis Sudjiwo Tedjo.

Jack Separo Gendeng@sudjiwotedjo

Buat apa ya nyebarin video-belakang-layar ttg settingan kedekatan capres/cawapres dgn rakyat yg histeris nangis2 dll?

Rakyat tahu/nggak bahwa itu settingan, gak ngaruh. Rakyat juga tahu kok bintang iklan sampo rambutnya settingan agar indah dan blm tentu pakai sampo itu.

Sebelumnya viral video wanita menangis histeris bertemu capres 01 Jokowi Dodo. Peristiwa itu dinilai settingan oleh netizen karena wanita dalam video diminta untuk mengulang adegan menangisnya untuk difoto oleh pasukan pengawal presiden.

Berikut videonya,

Embedded video

Agus Susanto II@Cobeh09:

Adegan Shooting

2 Warga Akting Histeris

Saat Menyambut Capres Jokowi

Pada Jumat, 8 Februari 2019 Di Cianjur Jawa Barat

(*)