Eramuslim.com – Setelah isu kudeta terhadap kepemimpinan Partai Demokrat berlangsung beberapa lama, akhirnya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung. Dalam sebuah video, Presiden keenam RI itu sempat menuding Kepala KSP, Moeldoko ingin merebut Demokrat tanpa sepengetahuan Jokowi.
Tidak terima dengan tudingan SBY, Moeldoko pun segera meresponnya. Mantan Panglima TNI itu menyatakan selama ini dirinya diam, sehingga jangan menekan-nekan dirinya.
Memperhatikan hal tersebut, Arman Salam, Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) menilai, aksi berbalas-pantun yang disampaikan SBY dan Moeldoko laiknya kita mendengarkan serial sandiwara kolosal di radio, di mana diceritakan Arya Dwipangga, Pendekar Syair nan Sakti turun gunung.
“SBY ingin menyampaikan kepada publik kalau apa yang disampaikan AHY benar adanya dan bukan hanya skema lucu lucuan. Hal itu juga memberikan signal kepada Moeldoko bahwa “aku lawanmu bukan AHY kalau kamu mau ambil PD”, ujar Arman Salam.
“Disisi lain Moeldoko pun menjawab dengan pernyataan “kalau aku mau aku bisa saja lawan kamu dan aku akan menang” sesuai yang diyakini Moeldoko,” imbuh analis politik lulusan kebijakan publik Universitas Indonesia itu.
Arman mengatakan, tinggal pertanyaannya apakah itu akan dilakukan Moeldoko? Dia melihat, nampaknya masih ditimang-timang dulu, bisa saja masih mengukur seberapa besar kans Moeldoko jika ikut bertarung di 2024 nanti. Jangan sampai energi terbuang sia-sia karena Moeldoko sendiri sudah terlanjut dituding orang yang akan untuk merebut PD dari tangan AHY.[em]
