Soal 41 Masjid Terpapar Radikalisme, Wakil Ketua MPR Sebut BIN Bikin Gaduh

Eramuslim – Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai telah membuat gaduh di tengah politik yang sedang memanas dengan mengumumkan adanya 41 dari 100 masjid di lingkungan kementerian, lembaga, serta Badan Usaha Milik Negara terindikasi terpapar radikalisme. Hal itu diutarakan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Seharusnya, kata Hidayat, temuan BIN ini tidak menjadi konsumsi publik, tapi temuan ini diinformasikan ke presiden.

“Jadi jangan BIN nambah kekeruhan,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Sebaiknya, kata Hidayat, masalah ini kalau memang serius diselesaikan, jangan diumbar ke publik tapi buktikan dan hadirkan bukti serius dan ajak bicara pihak-pihak yang punya kewenangan masalah ini.

“BIN itu tidak umbar informasi yang tidak jelas, tapi untuk selesaikan dengan hal yang bisa diselesaikan,” kata Hidayat.

Badan Intelijen Negara mengungkap, ada 41 dari 100 masjid di lingkungan kementerian, lembaga, serta Badan Usaha Milik Negara yang terindikasi terpapar radikalisme. Masjid itu dibagi dalam tiga klasifikasi level, rendah, sedang, dan tinggi.

“Yaitu, 11 masjid kementerian, 11 lembaga, dan 21 masjid BUMN,” ujar Staf Khusus Kepala BIN, Arief Tugiman, dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu 17 November 2018.