Soal Freeport, Indonesia Diakali Rio Tinto dan McMoran ?

Eramuslim – SETELAH 51 tahun akhirnya Indonesia melalui Inalum (holding) memiliki saham 51 persen saham Freeport (PTFI) dari sebelumnya hanya 9,36 persen.

Namun apakah Indonesia benar-benar untung atas divestasi freeport tersebut? Atau Indonesia lemah dan kalah oleh FCX (Freeport-McMoRan) dan RIO (Rio Tinto)?

Keuntungan yang pasti bagi FCX dan RIO adalah Freeport-McMoRan Inc (FCX) memperoleh keuntungan uang tunai dan kepastian bisnis sampai tahun 2041.

Selain itu, sampai 2022, Freeport masih mendapatkan 82 persen Profit PTFI sebagai kompensasi membeli 40 persen PI RIO menjadi saham 40 persen dengan perbandingan 1:1.

Rio Tinto (RIO) menerima uang berlipat dari nilai aset yang dilepasnya yaitu 258 persen dari nilai gross asetnya (1,49 miliar dolar AS).

Divestasi Freeport (Mengambil alih PTFI) artinya juga mengambil alih utang Freeport yang saat ini sudah melebih modalnya sendiri. Presentasi debt to total rasio adalah -189,09 persen.

Sebelum divestasi, PTFI diminta tanggungjawab atas kerusakan lingkungan senilai Rp185 Triliun oleh kementerian LHK dalam Kepmen LHK 175/2018 terbit pada April 2018. Beban tersebut kini menjadi tanggung jawab INALUM juga.

Rio Untung Besar 

RIO dan FCX menekan perjanjian kerjasama Joint Venture (JV) dengan investasi 100 juta USD pada 11 Oktober 1996.