Soal Posko Prabowo-Sandi, PKS: PSI Jangan Lebay dan Baper

Eramuslim – PSI menyebut istilah ‘pos pertempuran’ sebagai posko pemenangan Prabowo-Sandi yang akan dibentuk di Solo, Jawa Tengah, penuh permusuhan. PKS meminta PSI tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu.

“Nggak perlu baper dan lebay. Siapa pun tahu pilpres itu beda dengan perang,” tegas Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dimintai konfirmasi, Selasa (11/12).

Suhud yakin rakyat paham maksud ‘pos pertempuran’ Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Intinya, istilah itu disebut dia hanya sebagai pembangkit semangat pendukung paslon nomor urut 02.

“Kami kira rakyat juga tahu bahwa itu hanya istilah hiperbolik yang digunakan untuk membangkitkan semangat internal, terutama para kader partai koalisi Prabowo-Sandi, untuk berjuang memenangkan persaingan,” tegas Suhud.

Sebelumnya PSI melalui Sekjen Raja Juli Antoni (Toni) juga menyebut istilah ‘pos pertempuran’ sebagai narasi pemecah belah. Bagi Suhud, pernyataan Toni tetap lebay dan cenderung membawa perasaan alias baper.

Suhud menegaskan Prabowo selama ini tak pernah memakai diksi yang bisa diinterpretasikan sebagai ancaman ke pihak lain. Dia memandang pernyataan Toni justru sebagai bentuk kepanikan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Tanggapan negatif itu justru kami menangkap kesan sebagai bentuk kekhawatiran karena Jawa Tengah dan Jawa Timur akan menjadi fokus kampanye kami di tiga bulan terakhir untuk melengkapi keberhasilan di beberapa provinsi,” sebut Suhud.

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu menegaskan bahwa inti dari pilpres ialah menjaga kedamaian. “Yang terpenting tetap menjaga suasana damai dan tidak menebar ancaman atau melakukan intimidasi kepada pihak lain yang berbeda pilihan,” pungkasnya. (dtk)