Sudah Digusur Kini Mau Diusir, Korban Ahok Penghuni Rusun Akan Lawan Djarot

Eramuslim.com -Sejumlah pihak prihatin dengan nasib yang dialami ribuan warga penghuni rumah susun sederhana (rusunawa) yang bakal diusir Pemprov DKI Jakarta. Mereka akan diminta Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk angkat kaki.

“Kasihan mereka, sudah digusur sekarang malah mau diusir. Sadis banget, kan mereka tidak mampu membayar uang sewa karena tidak lagi bekerja akibat digusur dari tepat tinggal sebelumnya,” kata Dony Setiawan, warga DKI dalam celotehnya di sebuah grup WA.

Hal sama disampaikan Santika Arini, menurutnya, Pemprov DKI jangan seenaknya mengusir  mereka. “Mereka itukan rakyat kita yang harus dibela. Janganlah bertindak kasar terhadap warga sendiri, perlakukan mereka secara manusiawi. Carikan jalan keluar supaya mereka bisa membayar uang sewa, misalnya membantu permodalan kepada mereka untuk berusaha,” kata Santika, salah satu aktivis mahasiswa.

Sementara itu,  Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin tidak terkejut dengan pengusiran itu, sebab dari jauh-jauh dirinya menduga warga yang digusur itu sesungguhnya ingin diusir keluar dari Jakarta.

“Dan tempat-tempat itu akhirnya diduga akan dipakai hanya untuk orang-orang yang mampu. Makanya mereka ini sebenarnya diusir dari Jakarta pelan-pelan untuk disingkirkan dengan alasan dipindahkan ke pemukiman yang lebih layak,” kata Novel seperti dilansir Kantor Berita RMOL Jakarta, Kamis (10/8).

Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu mengungkapkan, para warga korban gusuran itu tinggal di pinggiran kali karena mereka tidak mampu membayar sewa. Ketika mereka dipindahkan atau digusur, mereka punya beban bulanan, baik bayar sewa rumah, listrik, air, dan kebutuhan hidup lainnya.

“Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup itu, mereka harus jauh menggunakan transportasi, dan itu justru memberatkan mereka, akhirnya mereka buntut-buntutnya kita lihat hari ini akan terusir,” bebernya.

Padahal, itu bentuk eksekusi pelan-pelan terhadap orang pribumi yang tidak mampu. Dan hal itu sudah diwanti-wanti sejak jauh-jauh hari bahwa program Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah untuk menggusur pribumi yang tidak mampu, targetnya untuk bisa dikeluarkan dari Jakarta.

“Dan akhirnya orang-orang yang masuk Jakarta ini orang-orang yang mampu, dengan pemukiman yang bagus. Dan orang-orang mampu ini bisa juga dari luar negeri, termasuk dari Cina,” ungkapnya.

Akan Melawan

 

Warga penghuni rusunawa siap melawan ancaman pengusiran yang disampaikan Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Mereka justru mengaku dirugikan karena hingga saat ini pemerintah DKI Jakarta belum memberikan ganti rugi setelah mereka digusur dan dipindahkan ke rusun.

Warga yang menjadi korban gusuran mengaku sudah dirugikan secara materiil dan belum ada penggantian dari pemerintah daerah DKI Jakarta. “Kami ditempatkan di rusun, bukan mencari rusun,” ujar salah satu penghuni, Iwan Setiawan, saat ditemui Tempo.co di Rusun Jatinegara, Selasa (15/8/2017).

Iwan membantah bila ia dan penghuni rusun lainnya bermalas-malasan dan hanya ingin fasilitas gratis. Ia mengaku sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan berjualan soto di kompleks rusun. Namun, penghasilan dari berjualan soto belum cukup untuk membayar tunggakan sewa, listrik, dan air.

Iwan mengatakan ia bersama penghuni rusun lainnya sudah menyiapkan aksi solidaritas jika sampai ada tetangganya yang diusir dari rusun karena menunggak. “Kami akan dirikan tenda di bawah, barang-barang semua dikeluarkan dari kamar,” ujarnya.

Menurut dia, hal ini bertujuan untuk menunjukkan kekompakan warga rusun yang merasa senasib menanggung beban yang sama.

Hal senada juga disampaikan oleh penghuni Rusun Jatinegara lainnya, Yati, yang mengatakan akan tetap bertahan tinggal di rusun. “Ya kalau diusir mau tinggal di mana lagi, rumah di Menteng Pulo udah digusur,” katanya.

Djarot mengancam para penghuni rusun yang tak kunjung membayar tunggakan untuk keluar dari rusun. “Mereka yang menunggak dan dengan sengaja enggak mau bayar, ya sudah, silakan keluar,” kata Djarot.(kl/ht)