Survei LSI: 76,3 Persen Pemilih Jokowi Akui Ekonominya Memburuk

Eramuslim.com – Perekonomian masyarakat Indonesia anjlok lantaran Pandemi Covid-19. Terutama bagi warga yang berada di zona merah.

Hal itu terungkap dalam hasil riset yang dilakukan LSI Denny JA. Tercatat, sebesar 74,8 persen publik menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka saat pandemi virus Korona lebih buruk dan bahkan jauh lebih buruk dibandingkan masa sebelum Covid-19.

“Hanya 22,4 persen yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka tidak berubah dibandingkan masa sebelum COVID-19. Dan hanya di bawah 2,2 persen yang menyatakan kondisi ekonomi mereka lebih baik,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa saat merilis hasil survei bertajuk “Kecemasan Publik Di Zona Merah” Selasa (7/7).

Menurut Ardian, kalangan yang menyatakan kondisi ekonomi buruk merata di hampir semua segmen. Baik mereka yang kelas ekonomi atas maupun wong cilik, berpendidikan tinggi maupun rendah, tua maupun muda, dan semua konstituen partai politik.

Pada segmen ekonomi bawah, mereka yang menyatakan ekonomi memburuk sebanyak 81,3 persen. Sementara mereka yang merasa ekonomi tak berubah sebesar 15,8 persen. Kondisi buruk itu ternyata tak hanya terjadi di segmen ekonomi bawah, pada segmen ekonomi atas.

“Mereka yang berpendapatan di atas Rp 4,5 juta/bulan, sebanyak 59,9 persen menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka memburuk. Namun terdapat 37,3 persen responden yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka tidak berubah,” ujarnya.

Pada segmen pendidikan, semakin rendah tingkat pendidikan semakin tinggi pula persepsi bahwa ekonomi mereka memburuk. Pada segmen mereka yang terpelajar, pernah kuliah atau di atasnya, mereka yang menyatakan ekonomi buruk sebanyak 62,5 persen.

Sementara, lanjutnya, mereka yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka tidak berubah sebanyak 34,3 persen. Pada segmen pendidikan rendah, mereka yang hanya lulus SD atau dibawahnya, sebanyak 78,8 persen menyatakan kondisi ekonomi mereka memburuk.