Survei : Tragis, Siswi SMP dan SMA di Depok, 93,7% Sudah Tidak Perawan?

Untuk itu, lanjut Arist, pihaknya selalu mengkritik klaim Kota Depok sebagai Kota Layak Anak dengan beragam penghargaan yang diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. “Faktanya Kota Depok tidak layak anak, tapi selalu dibantah. Apalah gunanya mengatakan, Depok Kota Layak Anak, Kota Ramah Anak dan sebagainya tapi perilaku penyimpangan seks anak dan korban kekerasan anak masih banyak terjadi,” tuturnya.

Arist menegaskan, dengan temuan tersebut, maka kasus kekerasan terhadap anak di Kota Depok bukan lagi pada level darurat namun sudah masuk kategori abnormal.

“Kami berharap Pemkot Depok bersungguh-sungguh mengurus dan memperhatikan masa depan anak-anak, jangan hanya mengejar penghargaan saja. Jangan ada lagi kekerasan terhadap anak, jangan ada lagi anak-anak jadi pengemis dan anak jalanan. Cegah pergaulan seks bebas di kalangan anak-anak,” harapnya.

Diutarakan Arist, langkah yang harus segera dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus tersebut adalah dengan melakukan penyuluhan yang berakar pada kebutuhan masyarakat. “Penyuluhan dilakukan di pendidikan, lingkungan sekolah dan melalui sarana teknologi. Tak ketinggalan pentingnya peran orang tua dan keluarga terdekat,” ucapnya.