Takut Dipolitisir Jadi Alasan Habib Rizieq Syihab Tak Beberkan Hasil Swab Test PCR

Eramuslim.com – Terdakwa Habib Rizieq Syihab mengungkapkan alasannya tidak ingin untuk membuka hasil laboratorium terkait pemeriksaan swab PCR terhadap dirinya. Dia tak mau hasil swabnya dipolitisir.

Hal itu diungkapkan Rizieq di hadapan Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum (JPU), dan saksi-saksi ketika mengikuti sidang lanjutan terkait perkara test swab palsu di RS Ummi Bogor, dalam Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Rabu (21/4).

Takut Dipolitisir Jadi Alasan Rizieq Syihab Tak Beberkan Hasil Swab Test PCR

Atas hal itu, Rizieq pun mengakui bahwa dirinya yang telah membuat surat kepada seluruh tenaga medis untuk tidak memberi tahu kepada siapapun terkait hasil swab PCR dirinya.

“Terkait dengan surat yang saya buat, sebetulnya surat itu sudah tidak diperlukan pembuktian saksi karena saya sudah mengakui, ya saya buat surat, ya saya yang tanda tangan. Ya saya yang larang yaitu tim medis untuk membuka hasil laboratorium (swab PCR) ke pihak manapun jadi tak boleh ada yang membuka kecuali izin saya,” kata Rizieq saat sidang.

Rizieq pun mengungkapkan bahwa alsan dirinya untuk tidak mengungkap hasil tersebut karena khawatir dipolitisir. Di sisi lain hal itu juga hak dirinya sesuai dengan UU Kesehatan.

“Tadi sudah di sampaikan dr. Sarbini (saksi) saya dilindungi oleh UU kesehatan, UU kedokteran bahwa saya menjaga, kenapa saya menjaga karena saya tidak mau data-data saya di politisir oleh siapapun,” ucapnya.

Namun demikian, Rizieq menyampaikan kalau dirinya bisa saja memberikan hasil swab tersebut apabila diminta secara baik sebelumnya. Akan tetapi dirinya merasa terlalu banyak teror yang membuatnya tertekan.

“Sebetulnya kalau pihak luar datang baik-baik nanya baik-baik, saya berikan. Tapi kalau kemudian teror dengan buzzer dikerahkan, Habib Rizieq sudah mampus, kritis, koma, tinggal tunggu matinya, ini apa orang lagi dirawat sakit, yang sehat saja bisa sakit (jika diteror),” tuturnya.

Adapun nama-nama saksi yang dihadirkan dalam sidang ini yakni dr. Hadiki Habib (dari RSCM dan Relawan MER-C), dr. Tonggo Meaty Fransisca, dr. Sarbini Abdul Murad (pimpinan MER-C), dr. Nerina (dari RS UMMI), dr. Nuri Dyah (dari RSCM) dan dr. Faris Nagib.