Respon Sikap Respresif Aparat Terhadap Demonstran HMI, Suryo Prabowo: Reformasi Gagal

Eramuslim – Bisa dikatakan reformasi gagal, apabila penindakan demonstran masih dilakukan secara brutal seperti yang dilakukan 20 tahun lalu oleh aparat keamanan.

Penegasan itu disampaikan mantan Kasum TNI Letjen (purn) Suryo Prabowo menanggapi tindakan represif aparat Kepolisian terhadap aksi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat memperingati 20 Tahun Reformasi di depan Istana Negara hari Senin (21/05) kemarin.

“REFORMASI GAGAL…bila penindakan demonstran masih dilakukan secara BRUTAL seperti yang  dilakukan 20 tahun lalu oleh aparat keamanan,” tegas Prabowo di akun Twitter @marierteman.

Pemikir Islam Ustadz Abdullah Haidir juga turut mengecam keras tindakan aparat kepolisian tersebut. Ustadz Abdullah juga meminta aparat anarkis itu ditindak tegas. “Maling saja tidak pantas diberlakukan seperti itu, apalagi sekedar demonstran. Mohon ditindak aparat anarkis. *miris melihatnya,” tegas Abdullah Haidir di akun  @abdullahhaidir1.

Tak ketinggalan, aktivis perempuan Ratna Sarumpaet menyatakan tindakan brutal aparat itu akibat minimnya wibawa dan buntunya kemampuan berdialog.

“Ini cara nenangani demonstrasi mahasiswa setelah 20 Tahun Reformasi. Minimnya wibawa dan buntunya kemampuan berdialog –,” tulis Ratna di akun @RatnaSpaet.

Sebelumnya, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Syafti Hidayat mengecam keras tindakan represif aparat Kepolisian terhadap aksi mahasiswa HMI di depan Istana Negara (21/05).

Menurut Syafti, di era demokrasi seperti sekarang ini, demonstrasi merupakan salah satu hak konstitusional tiap warga negara.

“Aksi damai HMI adalah hak konstitusional di era demokrasi,” tegas Syafti seperti dikutip RMOL Selasa (22/05).