Tegaskan Dicemooh Ada Batasnya, Jokowi Tebar Ancaman?

Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak mudah “dikompori” (terprovokasi) oleh para politisi. Jokowi juga menegaskan bahwa kesabarannya atas fitnah dan cemoohan pada dirinya ada batasnya.

Pengamat politik Ahmad Yazid menilai penegasan Jokowi itu bisa dimaknai bahwa Jokowi sedang menebar ancaman untuk para pengkritiknya.

“Beberapa orang yang mencemooh sudah masuk penjara, dan Jokowi memberi peringatan siapa saja yang mencemooh,” kata Ahmad Yazid (16/07).

Menurut Yazid, Jokowi menggunakan politik “Jawa halus”, tetapi langsung menembak sasaran. “Lihat saja orang-orang yang dianggap menghina  Jokowi dipidanakan,” papar Yazid.

Yazid mengungkapkan, pengkritik Presiden Jokowi bisa dibidik dengan pasal UU ITE, jika menggunakan sosial media. “Terduga langsung diciduk, hingga akhirnya divonis penjara,” papar Yazid.

Sebelumnya Jokowi menyatakan, kesabaran ada batasannya jika selalu difitnah dan dicemooh. “Kalau saya digitu-gituin sudah biasa. Sabaaar gitu. Sabar. Saya hanya gitu-gitu aja. Sabar. Tapi kadang sabar itu juga ada batasnya lho,” kata Jokowi.

Jokowi juga meminta agar masyarakat tidak terprovokasi oleh para politisi. Menurutnya, ada pihak-pihak yang ingin memanaskan situasi politik menjelang pemilu 2019. “Sering kan kalau mendekati pilihan bupati, wali kota, gubernur, pilihan presiden, dikompori. Yang ngompori siapa? Ya para politisi,” ucap Jokowi (14/07).(kk/itoday)