Islam Masuk Nusantara Bukan Dari Gujarat

Pada masa terebut perjalanan dari arab ke Indonesia dengan kapal layar memerlukan waktu berbulan-bulan, bahkan lebih setahun. Karena itu, mereka harus singgah di Gujarat yang kala itu merupakan bandar yang ramai.

Berarti, sejak lama orang arab telah datang ke Indonesia, Malaysia dan daerah lain di Nusantara. Penduduk menerima orang-orang Arab yang mereka anggap datang dari tanah suci (Makkah dan Madinah). Dapat dipahami bahwa pengaruh Arab di kedua negara tersebut relatif sangat besar.

Pada abad ke-18 dan 19, misalnya, masyarakat Nusantara lebih dapat membaca huruf arab daripada latin. Maka, mata uang di masa Belanda ditulis dengan huruf Arab Melayu, Arab Pegon atau Arab Jawi. Bahkan, pada masa itu, cerita-cerita roman termasuk tulisan pengarang Tionghoa juga ditulis dalam huruf Arab Melayu.

Mengingat sekitar 90 persen penduduk Indonesia adalah Muslim, seperti pernah dikatakan Rasulullah, ”Dicintai arab karena tiga hal, karena aku seorang Arab, Alquran tertulis dalam bahasa Arab, dan percakapan ahli surga juga mempergunakan bahasa Arab.” (hadis riwayat Ibnu Abbas). (rol)