eramuslim.com – Pagar laut di wilayah Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, masih belum sepenuhnya dicabut. Pada Jumat, 14 Maret 2025, pagar tersebut masih tampak berdiri kokoh dan tersusun rapi.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI AL, serta instansi terkait mengklaim telah membongkar pagar laut sepanjang 30,16 km yang tersebar di 16 desa di enam kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Namun, berdasarkan penelusuran awak media di Laut Alar Jiban, Desa Kohod, pagar bambu tersebut masih terlihat mengelilingi wilayah perairan Kohod. Sementara itu, pagar yang sempat disidak oleh Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, telah dibersihkan.
Di bagian barat Pantai Kohod, pagar bambu masih tersusun rapi, membentang dari tepi pantai hingga masuk ke laut dengan panjang lebih dari 800 meter dan lebar sekitar 150 meter.
Seorang nelayan setempat, NS, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan pemerintah yang dinilainya manipulatif.
“Mereka telah menyatakan bahwa perairan Tangerang sudah bersih dari pagar laut, yang diduga dibangun atas perintah Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip,” ujarnya di lokasi, Jumat, 14 Maret 2025.
Menurut NS, pagar laut tersebut masih berdiri kokoh di perairan yang menjadi sumber mata pencaharian para nelayan.
“Wilayah laut ini kan tempat kami mencari makan, setiap hari kami lintasi, kenyataannya kan jelas-jelas masih berdiri kokoh,” katanya.
Ia pun berharap pemerintah benar-benar serius dalam menangani masalah ini dan melindungi nelayan setempat.
“Jadi akhiri pembohongan ini, jangan terus-terus menipu rakyat sendiri. Kami hanya berharap pagar-pagar itu bersih seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Selain menghambat aktivitas nelayan, keberadaan pagar laut tersebut juga berisiko terhadap keselamatan mereka saat melaut.
“Karena ini juga mengancam keselamatan nelayan saat melaut. Belum lagi ada patahan-patahan bambu yang juga membahayakan kapal kami,” tutupnya.
(Sumber selengkapnya: Disway)
Pada gilirannya rakyat harus bertindak bersatulah banten tunjukan kekuatanmu.