Timbulkan Kegaduhan, Menag Tolak Cabut Daftar 20 Penceramah

Eramuslim.com – Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan tak bakal mencabut daftar nama 200 mubalig yang telah terbit meski menimbulkan perdebatan di ranah publik. Lukman mengklaim daftar nama itu berasal dari permintaan masyarakat.

“Itu, kan, dalam rangka menjawab permintaan masyarakat. Masa sesuatu yang mereka harapkan kemudian kami cabut lagi, kan, tidak pada tempatnya,” ujar Lukman saat ditemui di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (22/5).

Menurutnya, tak menutup kemungkinan daftar nama itu akan bertambah. Lukman mengaku masih banyak nama ulama besar yang dianggap mumpuni belum masuk ke dalam daftar.

“Jumlahnya banyak, baik yang perorangan maupun kelembagaan. Nanti akan dirilis dalam kesempatan berikutnya,” katanya.

Untuk membahas penambahan nama mubalig itu, lanjut dia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam waktu dekat bakal mengundang sejumlah ormas Islam. Hal ini disepakati usai Lukman bertemu dengan pihak MUI pagi tadi.

“MUI bersama ormas Islam akan melengkapi, menyempurnakan, menambah apa yang sudah dirilis Kemenag. Prinsipnya kami wajib melayani masyarakat yang ingin mendapatkan para penceramah,” ucap Lukman.

Penambahan daftar nama ini, menurut Lukman, merupakan bagian dari sikap MUI yang ingin memperbaiki akses masyarakat kepada mubalig.

Lukman pun kembali menegaskan nama-nama yang masuk dalam daftar itu bukan upaya Kemenag untuk memilah-milah atau pun menyeleksi mubalig yang ada.

“Ini bukan standardisasi apalagi akreditasi atau sertifikasi. Ini semata alamiah dari masyarakat yang mengharapkan nama-nama penceramah dari kami,” tutur Lukman.

Daftar nama 200 mubalig dari Kemenag mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyebut daftar nama itu tidak etis dan cenderung diskriminatif.

Din sendiri masuk dalam daftar tersebut, tetapi ia mengaku tak pernah diberitahu Kemenag soal itu.

Alumni 212 juga mengkritik daftar mubalig Kemenag. Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan politikus senior PAN Amien Rais sama-sama meminta Kemenag mencabut daftar tersebut.

Amien bahkan meminta Menteri Agama mundur karena daftar mubalig itu dinilai Amien sebagai kebijakan keliru.

“Ciri pemimpin yang berjiwa besar itu mau mundur kalau ternyata keputusannya keliru,” ujar Amien di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. [cnnindonesia]