Tokoh Pemuda Banten Ungkap ‘Kejahatan Kemanusiaan’ di Balik Pagar Laut PIK 2, Begini Katanya

eramuslim.com – Kehadiran pagar laut di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK 2) Tangerang mendapat sorotan tajam dan disebut sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.

Tokoh Pemuda Banten, Iwan Dharmawan, mengungkapkan bahwa tindakan ini mencerminkan ketidakadilan yang dilakukan oleh para pengusaha terhadap masyarakat Banten. Ia menyoroti dampak negatif dari pemagaran laut yang dinilai sangat merugikan nelayan serta merusak lingkungan pesisir.

Selain itu, harga tanah yang ditawarkan kepada warga disebut tidak manusiawi, dengan alasan bahwa kawasan PIK 2 termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Ada yang datang kepada warga pemilik tanah, masyarakat lalu sampaikan bahwa ini adalah PSN,” kata Iwan dalam wawancara di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa, 28 Januari 2025.

“Atas nama negara ini nanti akan diambil dengan harga sekian,” tambahnya.

Iwan juga menjelaskan bahwa warga yang menolak menjual tanahnya dengan harga yang ditawarkan mengalami tekanan agar bersedia melepas hak kepemilikan mereka.

Bukan hanya mengalami paksaan, masyarakat yang bertahan pun menghadapi kriminalisasi, termasuk pelaporan ke pihak kepolisian hingga pemenjaraan.

“Ketika dia (warga) tidak mau, ditekan, didatangi preman, oknum aparat desa, kalau tidak mau dilepas nanti lama-lama duit enggak dapat, tanah hilang,” sebutnya.

“Itu ada, iya (diteror) jadi dicari kesalahannya, ditakut-takuti sehingga akhirnya dengan terpaksa melepas (tanah) kepemilikannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa ada sejumlah warga yang akhirnya dipenjara akibat persoalan ini.

“Jadi, ketika tidak bisa diselesaikan oleh aparat di bawah, enggak bisa damai, bawa ke kantor, di kantor ditekan,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan adanya sosok tokoh kontroversial yang diduga memiliki peran penting dalam membantu para pengusaha memperoleh tanah warga.

“Ya ada, lumayan karena bahasanya jelas, ‘kurungin’, ‘masih hidup lu?’ itu bahasa yang mereka sampaikan. Bahasanya Ali Hanafi itu,” terangnya.

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

2 komentar

  1. Semoga ada generasi penerus ….. Sultan Ageng Tirtayasa, Syafruddin Prawiranegara, Brigjen KH Syam’un, Raden Aria Wangsakara.