Tolak RUU HIP, Warga Kaltim Bakar Spanduk Partai Kepala Babi dan Palu-Arit

“Dari poin pertama sampai keenam itu harus dibatalkan, kalau ini tidak dibatalkan akan menjadi bumerang terbesar bagi keamanan Republik Indonesia yang kita cintai,” ujar Alwi.

Ia mengungkapkan, massa gabungan umat Islam itu bukan hanya berasal dari Samarinda, tapi ada juga dari Bontang, Balikpapan, hingga Sangatta.

“Alhamdulillah ketua DPRD beserta wakil beserta seluruh jajarannya mau menerima kita dan sejalan dengan apa yang telah kita  perjuangkan. Harapan kita mudah-mudahan pertemuan membuahkan hasil untuk masyarakat Kaltim dan Indonesia,” tandasnya.

Sementara Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK menilai wajar atas aksi umat muslim Kaltim hari ini. Bahkan sebuah keharusan yang mesti diperjuangkan untuk masa depan bangsa.

“Kami mengucapkan terima kasih telah menyampaikan aspirasi sejalan dengan perkembangan sekarang. Dicermati masyarakat kita justru ditindaklanjuti oleh kelompok-kelompok ulama, umat Islam saya kira ini cukup bagus kita tanggapi positif, justru kehadiran kami di DPRD itu luar biasa cukup lengkap,” ujar Makmur.

Ia melanjutkan, pihaknya segera menindaklanjuti secara kelembagaan. Lewat Komisi I, pihaknya akan mengirimkan aspirasi masyarakat tersebut ke pemerintah pusat.

“Pada dasarnya kita kepengen sudut pandang yang sama supaya jangan diganggu gugat lagi, ideologi kita sudah sedemikian rupa, merupakan sudah masuk bagian yang tidak terlepaskan sejak merdeka menjadi komitmen kita, sudah meresap di hati bangsa indonesia, jangan diubah-ubah lagi,” tegas Makmur. (*)