Trio DAA Kok Tak Puji Sumbangan Muhammadiyah Rp1 Triliun?

Eramuslim.com – Sumbangan Muhammadiyah Rp1 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan.

Trio DAA Kok Tak Puji Sumbangan Muhammadiyah Rp1 Triliun?

Warganet lantas menyentil Trio DAA (Denny Siregar, Abu Janda, Ade Armando) yang tidak memuji sumbangan Muhammadiyah Rp1 triliun. Trio DAA hanya memuji sumbangan putri Akidi Tio yang ternyata cuma pepesan kosong.

Ade Armando dan Abu Janda sempat menyindir kelompok Islam saat memuji sumbangan Akidi Tio Rp2 triliun.

Bahkan Abu Janda sempat membandingkan donasi yang dikumpulkan Ustad Adi Hidayat untuk Palestina senilai Rp30 miliar dengan sumbangan Akidi Tio Rp2 triliun yang ternyata fiktif.

“Yang atas cinta tanah Arab, yang bawah cinta Tanah Air. Beda ya?” tulis Abu Janda melalui akun Instagram @permadiaktivis2. Namun postingan itu telah dihapus.

Jejak-digital-Abu-Janda-3.jpg

Ade Armando Sindir Islam Pribumi

Ade Armando sempat menyerang kelompok Islam pribumi dan membanggakan kalangan Tionghoa saat mengulas sumbangan Akidi Tio.

“Ini jadi satu contoh yang saya gunakan untuk menantang kelompok-kelompok muslim pribumi yang suka sekali menjelekkan Tionghoa. Saya akan bilang ini sumbangan pengusaha Tionghoa, mana sumbanganmu,” ujar Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV, beberapa waktu lalu.

Ade Armando mengatakan, bahwa etnis Tionghoa selalu dijadikan musuh bersama oleh kelompok Islam.

“Mereka dijadikan musuh bersama kelompok-kelompok Islamis radikal yang bercita-cita menguasai Indonesia. Karena itulah saya senang dengan teladan keluarga Akidi Tio,” ujarnya.

“Bukan 2 miliar loh, 2 triliun rupiah. Uang semua ngga pakai pasir. Dia dan keluarganya sangat low profil. Dia menyerahkannya tidak dengan gembar-gembor,” ungkap Ade Armando lagi.

Denny Siregar Sindir Donasi untuk Palestina

Pujian untuk keluarga Akidi Tio juga diungkapkan oleh Denny Siregar. Ia menyebut sumbangan itu fantastis, luar biasa.

Denny lantas menyindir penggalangan dana untuk Palestina yang sering dilakukan oleh Muslim Indonesia.

“Saya sendiri masih sedih ketika banyak orang yang mengaku dirinya pribumi, beragama muslim, masih sibuk mengumpulkan donasi bukan untuk saudaranya sendiri tapi malah buat orang luar negeri,” sindir Denny dalam video yang disiarkan kanal YouTube Cokro TV beberapa waktu lalu.

“Dan narasinya itu loh, masih agama, seolah-olah yang berhak dapat bantuan harus satu agama dan itu mereka banggakan pula,” bebernya.

“Kenapa kemanusiaan itu harus ada agamanya? Bukankah seharusnya kemanusiaan itu menembus sekat-sekat etinis, ras dan agama? Karena kemanusiaan adalah hal yang tertinggi dari itu semua,” tandas Denny Siregar.