Tuding Si Miskin Pembawa Virus, Pejabat Negara Kok Ngawur Begini!

Agung menilai, sebelum datangnya wabah Covid-19, kehidupan rakyat miskin sudah terbebani dengan meningkatnya biaya hidup akibat kenaikan harga-harga.

Belum lagi nasib mereka yang harus tergilas kebijakan kebijakan agraria yang memaksa warga miskin kehilangan lahannya dan kampungnya akibat digusur demi alasan pembangunan negara.

Sekarang, di tengah wabah Covid-19 di Indonesia, kehidupan warga miskin bertambah sengsara, dimana dampak kesusahan hidup mereka naik sampai 3 kali lipat.

“Warga miskin yang tidak sekolah pun paham bahwa penyebab wabah virus Corona ini adalah penyebaran dari Wuhan, Cina. Virus menyebar karena kelalaian pemerintah yang tidak cepat tanggap dalam menyikapi wabah dengan masih membuka jalur penerbangan dan membiarkan wisatawan datang ke negeri ini,” ungkap Agung.

“Achmad Yurianto itu sebagai pejabat pemerintah harusnya paham rangkaian penyebaran virus Corona yang menulari ribuan warga negara Indonesia. Apakah mereka yang datang ke Indonesia lewat bandara itu orang miskin? Apakah warga negara kita yang berpergian ke luar negeri dan pulang membawa oleh-oleh virus itu adalah orang miskin,” sambungnya.

Agung berpendapat bahwa tidak sepatutnya pejabat negara berlaku diskriminatif. Justru warga miskin adalah korban dari wabah virus Corona.

Pemerintah pusat tidak memiliki sikap yang pasti dalam penanggulangan wabah virus Corona sejak pertama kali virus ini menginfeksi di tubuh warga negaranya. Justru warga miskin yang menjadi korban.

“Mereka harus kehilangan penghasilan, makan tidak ditanggung negara, dan tidak ada jaminan kesehatan yang pasti jika dirinya menderita positif Covid-19 karena kurangnya ruang isolasi yang disediakan pemerintah,” pungkas Agung.(rmol)