Tukang Becak Ini Meninggal di Atas Becaknya, Satu Lagi Korban Ketidakpedulian Penguasa Terhadap Rakyatnya

tak-mampu-berobat-kakek-ini-3-hari-meringkuk-di-becak-dan-meninggal-rev-1Eramuslim.com – Seorang kakek yang belum diketahui identitasnya ditemukan sedang sakit keras dan meringkuk di kursi becak di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, Kota Tangerang, Selasa (5/1). Korban yang berprofesi sebagai tukang becak diduga meninggal dunia akibat sakit dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Sebelum meninggal, korban diketahui meringkuk lemas di atas becaknya selama tiga hari di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan.

“Memang beberapa hari terakhir dia cuma tiduran saja di becaknya tidak ke mana-mana,” ujar Deri, warga setempat, Rabu (6/1).

Korban sendiri dikenal warga kerap mangkal di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya atau Pertigaan Bintang. Warga sekitar mengaku tidak mengetahui usia dan identitasnya.

“Biasa mangkal di situ, tapi nggak kenal,” kata Deri.

Korban akhirnya mendapatkan pertolongan dari petugas Polsek Tangerang setelah adanya informasi dari Anggota Kelompok Sadar Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) Yahya Suhada, pada pukul 10.15 WIB, Selasa (5/1).

“Ada informasi korban sakit tidak bisa ke mana-mana. Karena Kapolsek sedang rapat maka memerintahkan anggota reskrim dan SPKT dipimpin Kanit Patroli Ipda Suradi untuk segera datang dan memberi pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit,” Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Triyani.

Dalam perjalanan menuju RSU Kabupaten Tangerang korban meninggal dunia. Sekarang jenazahnya berada di kamar mayat. “Almarhum belum ada identitasnya dan semoga ada yang mengenal lewat pemberitaan media,” pungkas Triyani.

Entah, sudah ke berapa kali orang-orang miskin tak berpunya meninggal dunia di negeri yang kaya raya ini. Pemerintah yang seharusnya melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia, tengah bermesraan dengan mafia dan koruptor sehingga mereka khianat terhadap rakyatnya. Apakah rezim yang seperti ini harus diteruskan? (ts/mrdk)