Ilustrasi Islam. /Unsplash
eramuslim.com – Belakangan ini kita kerap mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa ‘semua agama sama saja , hanya jalannya berbeda-beda’. Yang jadi pertanyaan, bolehkah seorang Islam Muslim dan Muslimah) ikut menganggap demikian?
Lebih lanjut, UAH menyebut bahwa di zaman jahiliyah saja tak pernah ada tokoh atau siapapun yang memiliki beranggapan semua agama sama saja.
Dengan begitu, jika di zaman sekarang ada seorang Islam yang beranggapan demikian, itu berarti dirinya lebih bodoh daripada orang-orang di zaman jahiliyah.
“Ini keyakinan kita. Kalau ada orang (Islam ) yang berkata Allah SWT Tuhan saya, tidak boleh mengatakan ada Tuhan lain, atau (mengatakan) semua agama sama, menuju pada Tuhan yang sama cuma caranya beda-beda. Maka syahadat orang ini dipertanyakan. Itu ada catat tauhidnya, imannya, bermasalah,” jelas UAH..
Kendati demikian, UAH juga mengatakan bahwa sebagai Muslim dan Muslimah tetap harus menghargai keberadaan agama lain sebagaimana dalil surat Al Kafirun ayat 6. Seorang Islam harus menghargai agama yang diresmikan pemerintah.