Ust. Ba’asyir Bisa Berobat Dengan Bantuan JK

Eramuslim.com -Tim dokter Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sempat menemui Wakil Presiden (Warpres) RI Jusuf Kala (JK), bulan Juli lalu. Tujuannya, untuk mengajukan permohonan Medical Check Up (MCU) terhadap Abu Bakar Ba’asyir (ABB).

“Prosesnya, agak panjang. Kita (tim dokter) temui Wapres, minta tolong dimudahkan proses MCU. Seandainya diajukan via surat, bisa-bisa mentok. Biasalah, kan birokrasi,” ungkap Ketua Tim dokter MER-C Joserizal Jurnalis usai konferensi pers di kantor pusat MER-C, Sabtu (12/8).

Setelah di ACC JK, tim dokter pun merujuk ABB ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RS-JHK), Rabu (9/8) sore. Terpidana kasus terorisme itu juga dikawal ketat pengamanan bersenjata lengkap.

“Jadi, beliau (ABB) berangkat, Rabu sore. Dikawal MER-C, juga aparat keamanan,” terang Rizal.

Saat itu, Rizal sempat meminta pihak keamanan dapat bersikap low profile. Mengingat, Pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu hanya melakukan MCU biasa.

“Saya minta, aparat low profile. Tidak pakai perlengkapan, Baracuda dan lainnya. Tujuannya, agar tidak menggangu pasien lain di RS-JHK. Karena hanya MCU,” urai Rizal.

Aparat, lanjutnya, disarankan mengenakan setelan ala agen ala Amerika Serikat. Seperti, Federal Bureau of Investigation (FBI) atau Central Intelligence Agency (CIA). Cukup dengan jas dan senjata yang tidak terlalu mencolok.

Selama di rumah sakit, ABB justru mendapat pengawalan dari pihak lapas selayaknya narapidana super maximum security.

Aparat justru mengenakan atribut lengkap, helm, rompi anti peluru serta senjata laras panjang. Termasuk saat menjaga area luar kamar tempat ABB dirawat.

“Tapi, apa boleh buat. Malah dikawal laras panjang saat (mengamankan) di kamar ustad. Mungkin, (aparat jaga) perlu kita ajak ke Lebanon,” sesalnya.

Seperti diketahui, ABB menjalani MCU, Kamis (10/8). Dokter mendiagnosa, ada gangguan aliran darah balik yang tersumbat hingga menyebabkan kakinya membengkak. Seperti yang dikeluhkannya selama di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil MCU, ABB juga mengalami diagnosa pada jantung dan fungsi abdomen lainnya. Namun, ABB tetap diijinkan untuk rawat jalan. Dengan catatan harus kontrol kembali bulan depan.(kl/rmol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm