Usulan BI Cetak Uang Rp.600 T Berbahaya, DPR: Ingatlah Zimbabwe!

Eramuslim.com – Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, mengatakan, usulan agar Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang Rp400-600 triliun berbahaya bagi perekonomian nasional. Mencetak uang dalam jumlah besar bisa menyebabkan inflasi.

“Ini akan berbahaya karena bisa menjadi inflasi yang sangat-sangat tinggi atau hyperinflasi. Kalau sudah demikian maka akan memukul daya beli rakyat. Jadi pencetakan uang yang berlebihan akan menjadi beban bagi rakyat keseluruhan. Rakyat banyak yang harus membayar, yang menikmati hanya segelintir orang atau kelompok. Ini berbahaya,” kata Ecky di Jakarta, Kamis (30/4).

Ecky mengklaim usulan agar BI untuk mencetak uang hingga Rp600 triliun bukan usulan resmi dari DPR. Itu hanya usulan pribadi. Ia menyebut Komisi XI tidak sependapat dengan usulan tersebut.

“Dalam pembahasan dengan Komisi XI, Bank Indonesia juga telah menyampaikan tidak mengarah kesana,” ucap dia.

Sampai saat ini pelaksanaan kebijakan QE belum dalam pencetakan uang baru, tetapi pelonggaran likuditas melalui beberapa instrument moneter yang dimiliki. Hal itu meliputi pembelian SBN di pasar sekunder yang dilepas oleh investor asing, pelonggaran rasio GWM, penyediaan likuiditas perbankan melalui mekanisme repo, yang secara total BI telah menjalankan kebijakan pelonggaran likuditas mencapai Rp420 triliun.