Vaksin MR Kembali Tuai Korban, Seorang Siswa di Aceh Tak Bisa Jalan Usai Disuntik

Eramuslim – TM Helmi Stansyah (7) harus terbaring di atas kasur kamar Arafah 6, Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Tubuhnya seketika melemah sejak 13 hari lalu, serta kedua kakinya tidak bisa berjalan.

Keadaan itu dirasakan Helmi usai disuntik vaksin measles rubella (MR) atau campak dan rubela di sekolahnya, SD Negeri Pasie Rawa, Kabupaten Pidie. Ia disuntik bersama puluhan siswa saat peluncuran vaksin MR yang digelar Dinas Kesehatan setempat, Rabu (1/8) lalu.

Sebelum vaksin MR mendarat di tubuh Helmi, anak pertama pasangan Iskandar dan Dewi Rani ini mengalami demam selama dua hari. Kemudian setelah panasnya turun ia diizinkan untuk masuk sekolah kembali.

(Foto:Zuhri Noviandi/kumparan)

Dewi menceritakan, saat hari pertama Helmi masuk sekolah, sedang berlangsung peluncuran vaksin MR. Mengetahui hal itu, sang ibu tidak mengizinkan anaknya untuk disuntik vaksin. Sebab, kondisi Helmi belum sembuh total. Namun panitia imunisasi tetap menyuntik vaksin ke seluruh siswa.

“Sudah saya bilang jangan disuntik, tapi mereka bilang cuma pengarahan dan akhirnya mereka tetap suntik,” kata Dewi, ditemui kumparan di RSUDZA, Banda Aceh, Selasa (14/8).

Setelah divaksin, keesokan harinya demam Helmi semakin parah ditambah anggota tubuhnya bagian kaki melemah, nyeri, dan tidak bisa digerakkan.