Video Tolak Pengungsinya Viral, Ini Kata Gubernur Sulsel

Eramuslim.com – Ditengah keprihatinan bangsa Indonesia akan nasib warga Rohingya yang mengalami kejahatan kemanusiaan di Myanmar, belakangan media sosial justru dihebohkan dengan beredarnya video pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan dirinya menolak kehadiran para pengungsi Rohingya di Sulsel. Bahkan politisi Golkar ini meminta para pengungsi tersebut untuk segera pulang ke negaranya.

Gerah dengan tudingan dalam video tersebut, Syahrul pun akhirnya buka suara. Menurut pria yang akrab disapa SYL ini, pernyataannya di video yang menjadi viral itu beda konteks apabila dikaitkan dengan situasi terkini di Myanmar.

“Video itu konteksnya beda jauh-mi jika dikaitkan dengan situasi terkini di sana (Rohingya). Video itu kan diambil beberapa bulan lalu, kemudian juga ada beberapa situasi yang menyebabkan kenapa sampai saya mengeluarkan pernyataan tersebut,” terang SYL saat di Warkop Legacy, Jalan Onta Lama, Minggu (3/9).

Gubernur dua periode ini menambahkan, saat itu dirinya mendapat laporan terkait aksi unjuk rasa para pengungsi tersebut yang hampir chaos dengan pihak kepolisian, lantaran aksi unjuk rasa tersebut oleh pihak kepolisian dinilai telah melanggar ketentuan.

“Sebelumnya kan saya mendapat laporan jika aksi unjuk rasa mereka (para pengungsi) hampir chaos dengan aparat kepolisian yang mengawal aksi tersebut. Sehingga saat saya ditanya soal para pengungsi tersebut, spontan saja saya jawab kalau saya tidak senang dengan mereka, sebab kita sudah fasilitasi dengan fasilitas terbaik, kok malah tidak mau ikut aturan kita. Jadi maksud saya, ngapain mereka datang ke Sulsel kalau hanya mau bikin rusuh. Kekhawatiran saya kan jangan sampai mereka memicu konflik juga di sini,” ungkap Syahrul sebagimana dilansir dari pojoksulsel.com (Jawa Pos Group).

Selain itu, lanjut SYL, waktu itu pihaknya tengah mempersiapkan penyambutan tamu VVIP di Sulsel, sehingga setelah dirinya menerima laporan aksi unjuk rasa tersebut, tentu akan membuat kekhawatiran citra Sulsel akan tercoreng oleh ulah Rohingya.

“Waktu itu, kan kita di Sulsel juga sementara persiapan menyambut tamu VVIP, kalian pasti tahuji siapa. Jadi saya pikir aksi mereka itu sudah kelewatan kalau mau bikin nama Sulsel rusak. Yang paling penting yang saya maksud disini adalah semua pengungsi, jadi bukan hanya pengungsi yang dari Rohingya saja,” ucap SYL.

Lebih jauh, SYLmenyatakan,sampai saat ini Pemerintah Sulsel tidak pernah sekalipun menolak kedatangan para Rohingya, apalagi keberadaannya di Sulsel hanyalah berstatus sebagai negara transit sebelum ke negara tujuan mereka.

Bahkan, dikatakannya jika Sulsel adalah yang terbanyak menampung pengungsi, karena bukan hanya pengungsi Rohingya saja yang ditampung. Ada yang dari Iran, Irak, Teheran.

Jadi kalaupun mereka mengatakan dipersulit oleh pihak imigrasi, SYL juga meminta kejelasan pihak imigrasi yang mana mempersulit dan menahan mereka, sebab selama ini pihaknya tidak pernah mendapat laporan soal masalah tersebut.

“Jadi tolong jangan dilihat setengah-setengah pernyataan itu, jangan dipenggal-penggal, karena panjang ceritanya kenapa sampai di pernyataan tersebut. Apalagi ujung-ujungnya bisa dipastikan akan mengarah ke politik mi ini,” tutup SYL.(kl/gr)