eramuslim.com – Pimpinan Komisi VI, Andre Rosiade, memberikan klarifikasi terkait amplop cokelat yang terlihat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina pada Senin (10/3). Publik sempat mempertanyakan isi amplop tersebut setelah momen itu terekam dalam siaran langsung kanal YouTube DPR RI.
Dalam tayangan tersebut, terlihat seorang pria berbaju batik kuning menyerahkan sebuah map kepada anggota Komisi VI, Herman Khaeron, yang juga mengenakan batik kuning. Setelah menandatangani berkas di dalam map, Herman mengambil amplop cokelat dan menyimpannya di meja.
Andre kemudian menjelaskan bahwa amplop tersebut berisi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang belum sempat ditandatangani.
“Bapak batik kuning (Herman Khaeron) tanda tangan SPPD soal perjalanan dinas. Kebetulan amplop belum diambil, minggu lalu perjalanan dinasnya, baru kemarin ditandatangani, dan diambil,” kata Andre, dikutip dari kanal DPR RI, TV Parlemen, Minggu (16/3).
Ia pun memberi kesempatan kepada Herman Khaeron untuk menjelaskan lebih lanjut.
“Ada sekretariat, karena saya belum ambil SPPD di minggu lalu, saya tidak sempat, karena saya juga pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, ya, maka saya tidak pernah ada pemikiran jelek. Saya tanda tangani di sini, dan disimpan di meja sini. Dengan batik kuning,” ujar politisi Demokrat itu sambil tertawa.
Herman justru menduga bahwa isu ini merupakan bagian dari upaya untuk melemahkan DPR yang sedang berusaha memperbaiki Pertamina di tengah berbagai isu korupsi.
“Jadi kalau muncul seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebut mereka, itu fitnah yang keji. Itu perlawanan proxy terhadap kekuatan kita yang mau selamatkan bangsa dan negara, terutama Pertamina yang kemarin rapat dengan kita,” tutup Herman.
(Sumber: Kumparan)