Voxpol Center: Mega Gak Paham Keindonesiaan

mega puanEramuslim.com – Elit politik sebaiknya tidak memperuncing kasus penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan menabur tuduhan negatif kepada kelompok Islam.

Begitu sindir Direktur Eksekutif Voxpol Center Research dan Consulting, Pangi Syarwi Chaniago atas pidato Ketua Umum PDIP Megawati dalam HUT PDIP ke-44.

Menurutnya, Islam Indonesia sangat unik karena bisa menyatu dengan demokrasi dan hukum positif yang diterapkan di Indonesia. Jika urusan penistaan agama dibiarkan, maka akan menjadi pemicu perpecahan umat Islam di Indonesia.

“Dan justru saya melihat ini yang hendak dicegah oleh pihak-pihak yang menuntut Ahok dijatuhi sanksi pidana dan bukan sebaliknya, justru seolah mereka yang hendak memecah belah,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/1).

Menurut Pangi, kalau Islam Indonesia seperti di Arab, maka yang namanya Ahok mungkin sudah dihukum mati.

“Tapi Islam di Indonesia berbeda, karena sudah menyatu dengan hukum dan demokrasi.Yang dituntut kan hanya penegakan aturan hukum negara terhadap penista agama,” katanya.

Jika umat Islam turun ke jalan, maka hal itu semata untuk membela hukum dan agamanya, bukan karena anti NKRI, anti Pancasila, atau anti toleransi.

“Makanya Megawati dan pembuat pidatonya saya kira sama-sama tidak mengerti keindonesiaan dan justru menjadi pemancing perpecahan,” tegasnya lagi.

Dia pun mengingatkan masyarakat bahwa saat ini ada upaya-upaya membangkitkan sekularisme dan ideologi komunis di Indonesia.

“Menyalahkan orang Islam memilih pemimpin Islam atau umat agama lain memilih orang yang seiman menurutnya adalah membenturkan masyarakat yang percaya bahwa negara tidak bisa dipisahkan dari agama. Jadi jangan alergi dengan apa yang berbau agama,” tandasnya.(jk/rmol)