Hari Ini Ada Pemimpin yang Marah-Marah, Nangis, dan Puji-puji, Mana Lebih Pancasilais?

Eramuslim ā€“ Melihat aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di depan dokter IDI, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mempertanyakan, apakah sesuai dengan Pancasila?

Menurutnya, akhir-akhir ini banyak sikap kepemimpinan diperlihatkan oleh para pejabat publik mulai dari Kepala Negara hingga kepala daerah dan sejumlah tokoh.

ā€œKebetulan hari-hari ini ada 3 pemimpin yang tampil beda: ada yang marah-marah, nangis-nanagis, dan ada yang puji-puji. Manakah yang lebih dekat dengan pola Kepemimpinan Pancasila?ā€ ujar Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu, Selasa (30/6/2020).

Itu diungkapkan Hidayat, sebelum menjadi narasumber dalam agenda ProNas Pelatihan Kepemimpinan Administrator dengan tema Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila.

 

Seperti diketahui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud menangis dan meminta maaf kepada para dokter dari Ikatan Dokter Indonesia Surabaya.

Momen itu terjadi dalam audiensi Pemkot Surabaya dengan IDI Surabaya di Balaikota Surabaya, Senin (29/6).

Peristiwa itu bermula saat Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dokter Sudarsono mengeluhkan banyak RS rujukan yang overload.

Akan tetapi, pemaparan Sudarsono itu dibantah Risma yang membeberkan data Pemkot Surabaya bahwa kapasitas RS rujukan Covid-19 masih bisa menampung pasien.

Sudarsono lalu menyebut banyak faktor lain yang membuat orang tidak mendapatkan kamar perawatan.

Salah satunya, karena pasien yang masuk dan keluar tidak sebanding.

Sebelumnya, Presiden Jokowi diketahui marah-marah kepada jajaran menteri di kabinetnya pada 18 Juni 2020 lalu namun baru diunggah baru-baru ini.

Jokowi jengkel lantaran ada sebagian menterinya yang tidak memiliki sense of crisis di situasi yang darurat seperti sekarang ini.

Akibatnya, tidak ada terobosan dan aksi-aksi darurat yang dilakukan untuk memenuhi kepentingan rakyat Indonesia di tengah masa-masa sulit seperti sekarang. (psid)