Wiranto Bantah Informasi A-1 Jenderal Gatot Soal Impor 5.000 Senjata

Eramuslim.com – Menko Polhukam Jenderal (Purn) TNI Wiranto meluruskan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di hadapan para purnawirawan hari Jumat lalu (22/9).

Menurut Wiranto dalam jumpa pers Minggu sore (24/9) di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, pembelian senjata yang dilakukan institusi di luar TNI berjumlah 500 pucuk senjata, bukan 5.000.

Semua senjata yang dibeli itu untuk keperluan intelijen dan tidak dilakukan diam-diam.

“Jadi itu 500 pucuk, untuk kepentingan intelijen,” tegasnya.

Menurutnya, pembelian senjata itu juga sudah dianggarkan dalam APBN. Selain itu, senjata tersebut juga bukan diimpor dari luar negeri sebagaimana disebutkan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

“Pembuatannya di Pindad,” tegas Wiranto.

Dalam acara silaturahmi bersama Purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat lalu (22/9), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan adanya institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia.

“Tapi datanya pasti kami akurat, ada kelompok institusi yang akan membeli lima ribu pucuk senjata. Bukan militer, ada itu,” bebernya seraya menyebut itu info A-1 yang berarti akurat.

Menurut Gatot, institusi dimaksud mencatut nama Presiden Joko Widodo.

“Memakai nama presiden, seolah-olah itu dari presiden yang berbuat, padahal saya yakin itu bukan presiden. Informasi yang saya dapat kalau tidak A1 saya tidak akan sampaikan di sini,” jelasnya.

Gatot memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawasi institusi yang memesan 5.000 senjata tersebut.

Nah, mau percaya Wiranto atau Gatot? Atau bisa jadi keduanya benar. Ada yang memesan cuma 500 senjata dari Pindad, ada juga yang mau impor 5.000 senjata dari luar. (kl/gr)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/167492.htm