Wong Cilik soal HUT RI: Tak Merdeka karena Tak Sejahtera

Setali tiga uang, Nana (28), seorang asisten rumah tangga (ART) yang merantau ke Jakarta dari kampung halamannya di Lampung, juga merasa belum merdeka sepenuhnya.

Nana geram pada tindak korupsi yang masih saja mewarnai Indonesia. Baginya, korupsi adalah merampas hak ‘wong cilik’.

“Korupsi, tuh, masih banyak. Gendut-gendutin perut sendiri aja. Merdeka, sih, merdeka, tapi masih aja susah,” ucapnya.

Kata sejahtera juga masih tampak jauh dari kehidupan Nana. Baginya, sejahtera adalah ketika dia dapat membelanjakan upahnya untuk keperluan pribadinya.

Namun, apa mau dikata, tiga anak dan seorang ibu yang sudah renta di Lampung membuat Nana harus mengirimkan hampir semua upahnya ke kampung halaman. Padahal, Nana juga ingin betul sekali waktu bisa membelanjakan upahnya untuk membeli baju-baju cantik yang diidamkannya.

“Boro-boro [bisa menyenangkan diri sendiri], [upah] cuma cukup untuk kirim ke kampung aja. Buat anak-anak sekolah, jajan. Nabung aja belum bisa,” katanya getir.

Tapi Nana tak bersedih hati. Meski kata sejahtera masih jauh dari hidupnya, tapi dia berharap agar tiga buah hatinya bisa mendapatkan kehidupan yang berbeda.

“Mereka [anak-anak] harus bisa menikmati Indonesia yang sejahtera,” kata dia. (Cnni)