eramuslim.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya siap melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza kapan saja. Ia juga menyatakan tekad untuk mencapai tujuan perang ini, baik melalui jalur negosiasi maupun cara lain.
“Kami siap melanjutkan pertempuran intensif kapan saja, rencana operasional kami siap,” ujar Netanyahu dalam sebuah upacara untuk para perwira tempur, dikutip AFP, Minggu (23/2).
“Di Gaza, kami telah mengeliminasi sebagian besar kekuatan terorganisir Hamas, tetapi tidak ada keraguan — kami akan menyelesaikan tujuan perang ini sepenuhnya, baik melalui negosiasi atau dengan cara lain,” tambahnya.
Gencatan senjata di Gaza telah dimulai pada 19 Januari. Fase pertama dari kesepakatan ini dijadwalkan berakhir pada awal Maret, sementara negosiasi untuk fase berikutnya diharapkan dapat mengarah pada penghentian perang secara permanen.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel sebelumnya direncanakan membebaskan lebih dari 600 tahanan Palestina pada Sabtu (22/2) sebagai imbalan atas enam sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza.
Namun, Netanyahu mengumumkan bahwa pembebasan tahanan Palestina akan ditunda hingga Hamas menghentikan apa yang ia sebut sebagai “upacara memalukan” dalam proses pembebasan sandera Israel.
Keputusan ini mendapat kritik dari Hamas, yang menuduh pemerintah Israel bertindak semena-mena dan membahayakan gencatan senjata di Gaza.
“Dengan menunda pembebasan tahanan Palestina kami sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata fase pertama, pemerintah musuh bertindak semena-mena dan membahayakan keseluruhan kesepakatan ini,” ujar Bassem Naim, pejabat senior Hamas, dalam sebuah pernyataan.
(Sumber: Cnnindonesia)