Dikenal Anti Islam, Jend. Benny Moerdany Meninggal Dalam Naungan Syahadat

“Kok saya yang dituduh anti Islam. Soeharto itu yang anti Islam,” tegas Benny Moerdani kepada Salim Said.

Benny Moerdani Keturunan Islam

Benny memiliki seorang sahabat beragama Islam. Dia adalah Adnan Ganto. Adnan Ganto adalah penasehat ekonomi Jenderal Benny Moerdani ketika menjadi Menteri Pertahanan.

Adnan adalah seorang muslim taat. Ini karena dia berdarah Aceh.

Di dalam buku berjudul “Keputusan Sulit Adnan Ganto”, Adnan mengungkap fakta mengenai Benny Moerdani.

Menurutnya, latar belakang keluarga Benny dekat dengan Islam. Ayah Benny adalah orang Jawa yang kemudian pindah ke Bima, NTB.

Jenderal Benny Moerdani dilantik jadi Panglima ABRI [Dok Buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan]
Ayah Benny adalah seorang guru agama Islam dan seorang haji. Agama Katolik Benny menurun dari ibunya yang merupakan keturunan Jerman.

Di tahun 80 an, Benny mengajak Adnan ziarah ke makam orang tua Benny di Solo, Jawa Tengah.

Saat berada di pusara ibunya, Benny memberi pesan mengejutkan ke Adnan. Benny meminta ketika kelak ia meninggal dikafankan dan dimandikan secara Islam.

“Nan, saya kasih tahu kamu ya, siapa tahu kamu lihat saya pada saat saya meninggal.

Tolong kamu atur, supaya saya dimandikan secara Islam. Dikafani,” ujar Benny dikutip dari buku “Keputusan Sulit Adnan Ganto”.

“Bapak kan Jenderal bintang empat. Saya tinggal di Singapura,” jawab Adnan.

“Pokoknya kamu sampaikan pesanku,” desak Benny.

Sebulan kemudian, Adnan bertandang ke rumah Benny di Simprug, Jakarta Selatan. Disitu, Adnan meminta izin untuk menyampaikan pesan Benny saat ziarah ke istri Benny, Hartini.

“Pak boleh nggak, saya bicara yang pernah Pak Benny sampaikan di kuburan kepada Bu Tini?” tanya Adnan.

“Boleh, Kenapa?” tanya balik Benny Moerdani.

“Kalau saya ngomong pas Bapak meninggal, enggak ada saksinya,” kata Adnan.

“Iya kamu ngomonglah,” Benny mempersilakan.

Adnan lalu menyampaikan pesan Benny yang minta dimakamkan secara Islam kepada Hartini.

“Terserah Benny lah,” jawab Hartini, istri Benny.

Benny malah menambahi pesannya.

“Kalau saya dikafani secara Islam, kamu baca Yasin, Kalau Tina ada, dia baca syahadat 25 kali,” pesan Benny. Tina adalah Agustina, istri Adnan.

Detik-detik Wafatnya Benny Moerdani

Tiga hari sebelum Benny meninggal, Adnan mendapat telepon dari Ria, putri Benny. Ria meminta Adnan yang berada di New York untuk segera ke Jakarta mengingat ada pesan dari ayahnya ke Adnan.

“Papa dalam keadaan kritis om,” ujar Ria kepada Adnan.

Adnan dan istrinya tiba di Jakarta dua hari sebelum Benny meninggal.

Sampai di RSPAD, Adnan dan istrinya terus membaca Yasin dan syahadat di telinga Benny. Beberapa jam sebelum Benny meninggal, Wapres Try Sutrisno datang menjenguk.

Try Sutrisno kaget melihat Adnan dan istrinya membaca Yasin dan syahadat di kamar Benny dirawat.

Try Sutrisno lalu meminta izin ke istri Benny agar Tina tetap diperbolehkan membaca Yasin.

Hartini, memperbolehkan Tina membaca Yasin. Adnan dan Tina terus membacakan syahadat di telinga Benny hingga akhirnya Benny meninggal.

Sesaat Benny meninggal, datang Laksamana Widodo AS dan seorang pastor. Pastor yang melihat jenazah Benny sudah dikafani, meminta agar kain kafannya dibuka.