Lebih Jujur soal Kartoesoewirjo, Korban Pendzaliman Sejarah

Padahal beliau tak tercatat pernah berinteraksi dengan mereka. Apakah karena kesatuan sumber pikiran ?

Bahkan Kartoesowirjo seperti telah merealisasikan buah pikiran mereka dalam bentuk praktis yaitu tegaknya sebuah tatanan kehidupan Islam selama 13 Tahun meskipun akhirnya dikalahkan oleh tentara Soekarno.

Dengan tulisan ini, penulis hanya tidak ingin kedzaliman sejarah ini terus menerus ditanamkan kepada generasi bangsa, adalah sebuah kekhawatiran dicabutnya keberkahan oleh Allah S.W.T kepada negeri Indonesia akibat dibangun diatas kebohongan dan pembunuhan karakter terhadap tokoh yang seharusnya dihormati.

Seorang pejuang kemerdekaan. Sungguh upaya pelurusan sejarah bagi mereka yang mengetahui adalah sangat penting untuk generasi bangsa agar mereka mengetahui kebenaran sejarah bangsanya. Terlepas dari pihak pro atau kontra, bukankah Allah telah membimbing kita agar jangan sampai kebencianmu terhadap suatu kaum menghalangimu untuk berlaku adil ?

Haluan politik hijrahnya-lah yang membuat perbincangan tentang Kartoesowirjo penulis rasa berbeda dengan Negarawan Muslim yang lain seperti tokoh partai Masyumi yang cenderung mengekor dan toleran terhadap pemerintahan Nasionalis Sekuler pimpinan Soekarno. Keteguhan atas sikap hijrahnya ini-lah yang membuat beliau rela bergerilya belasan tahun dan akhirnya membawa beliau di tiang eksekusi Rezim Orde Lama pada tanggal 16 Agustus 1962.

Beliau menghembuskan nafas terakhir sebelum cita-citanya benar-benar tercapai. Beliau sebenarnya mendapatkan amnesti pengampunan dari Soekarno, tapi dengan tegas beliau mengatakan “Haram hukumnya saya meminta ampun kepada manusia bernama Soekarno, cepat laksanakan hukuman yang telah hakim terhormat putuskan, saya ingin melihat hasil Ijtihad saya dihadapan Allah S.W.T.”

Menurut sebuah tulisan tentang dirinya, barangkali jasad beliau telah tiada dan ketiadaanya dibarengi dengan tuduhan propaganda negatif terhadapnya, namun jiwa perjuangannya akan tetap abadi sepanjang masa terutama bagi kaum muslimin yang sadar tugasnya sebagai Khalifah dan hamba Allah di muka bumi. Firman Allah :

’Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya’’  (2:154)

Wallahua’lam

Nb : Diolah dari berbagai sumber

Oleh: Muhammad Yusron Mufid