Tragedi Seorang Napoleon Bonaparte

Sebab itu, Konspirasi dengan cepat memutuskan bahwa mereka harus segera menceburkan diri lebih serius untuk menggarap ‘Bisnis Perang’, sesuatu yang telah dilakukan mereka sejak zaman Ksatria Templar, dan sekarang akan dilakukan dengan lebih serius, dana yang lebih besar, dan tentunya akan menghasilkan keuntungan yang juga sangat besar.

Yang dimaksudkan dengan bisnis perang adalah dengan mendirikan pabrik-pabrik persenjataan yang memproduksi aneka senjata dan amunisi, juga uniform tentara dengan segala atributnya. Di sisi lain, dengan mesin propaganda yang dikuasainya, juga para agen-agen diplomasi, penasehat raja, dan bahkan para jenderal yang tersebar di seantero Eropa, Konspirasi mengatur mereka agar menggiring negara-negara Gentiles ini ke dalam pertikaian, konflik, dan peperangan. Dengan semakin banyaknya konflik dan peperangan, maka dengan sendirinya perputaran bisnis perang yang mereka miliki pun semakin kencang. Uang yang masuk ke dalam kantong mereka pun semakin deras mengalir.

Terhadap Napoleon, Konspirasi terus mengalirkan dana dalam jumlah besar. Sebaliknya, Napoleon juga memanfaatkan hal ini sebaik-baiknya. Bahkan ketika ia merebut dan menduduki Mesir, untuk memperoleh bantuan keuangan dari pemodal Yahudi, Napoleon pada tanggal 20 April 1799 dalam salah satu pidatonya mengatakan, “Wahai kaum Yahudi saudaraku, mari kita membangun kembali kota Yerusalem lama!”

Napoleon tahu, saat itu kaum Yahudi tengah berada dalam euphoria ‘sosialisasi kembali ke Yerusalem’ setelah pada tahun 1776 Nathan Bernbaum dan tokoh-tokoh Yahudi lainnya mencetuskan ide-ide “ZIonis Internasional”, “Negara Israel” dan sebagainya lewat buku-buku mereka yang provokatif.

Napoleon pun bukanlah seorang jenderal yang bodoh. Di saat awal pergerakannya, Napoleon menerima segala kucuran dana dan bantuan dari Konspirasi dengan tangan terbuka, namun lama-kelamaan, Napoleon mulai curiga kepada pihak yang memberi bantuan tersebut. Napoleon sadar, di balik segala bantuan, tersimpan maksud-maksud tertentu yang adakalanya tidak menguntungkan di pihak yang diberi bantuan. Sebab itu, Napoleon mulai menjaga jarak dan menyelidiki siapa saja dan untuk apa Konspirasi memberi bantuan kepada pihaknya.