Obama: Iran Itu Negara Sponsor Terorisme

khoemaini-obamaEramuslim.com – Ada yang kisah tertinggal ketika King Salman menolak hadir di Camp David. Entah serius atau hanya ingin membujuk kemarahan Arab Saudi dan negara-negara Teluk terhadap AS yang mendukung program nuklir Iran. Raja Salman menolak menghadiri KTT Camp David, yang membahas situasi regional di Timur Tengah, pasca persetujuan nuklir Barat dengan Iran.

Dalam pernyataannya Presiden Barack Obama, mengatakan negara-negara Teluk berhak kawatir terhadap Iran, karena negeri itu menjadi  sponsor utama terorisme. Pernyataan keras Presiden Amerika Serikat Barack Obama disampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan koran Asharq al-Awsat.
“Iran secara jelas menunjukkan sikap yang sangat berbahaya dan membuat kawasan Timur Tengah tidak stabil. Iran adalah sebuah negara yang mensponsori terorisme. Negeri itu membantu rezim di Suriah, mendukung Hizbullah di Libanon. Mereka memberikan bantuan kepada pemberontak Houthi di Yaman. Oleh karenanya, negara-negara di kawasan Teluk layak kawatir  terhadap aktivitas Iran, khususnya kekerasan yang mereka lakukan di perbatasan negara-negara Teluk,” ucap Obama terhadap koran al-Awsat.
Pernyataan yang keras itu  disampaikan Presiden Obama saat akan mengikuti pertemuan Camp David yang digelar pada Kamis, 14 Mei 2015. Di mana dia bertindak selaku tuan rumah para pemimpin negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Mengenai pertemuan Camp David, Obama mengatakan, “Pertemuan ini adalah untuk memperkuat kerja sama kami, termasuk kerja sama keamanan dan mendiskusikan bagaimana kami bisa bertemu untuk mengatasi tantangan secara bersama-sama. Termasuk bekerja sama memecahkan konflik di Timur Tengah, menyelamatkan orang-orang yang tidak berdosa, dan mengatasi penderitaan masyarakat di kawasan Timur Tengah.”
Dia menjelaskan, “Komitmen AS adalah menjaga keamanan kawasan Timur Tengah dan negara-negara sahabat GCC. Nampaknya, pada pertemuan dengan negara-negara GCC, Obama akan memberikan penjelasan tentang kerangka kerja kesepakatan nuklir dengan Iran.

Mungkin Obama berusaha membujuk Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang kecewa terhadap AS atas dukungan AS program nuklir Iran. Dibawah Raja Salman, Arab Saudi dan negara-negara Teluk, mempunyai posisi tawar yang lebih kuat terhadap AS dan Barat.(rz)