Eramuslim – Rabu 21 September 2016, Presiden Barack Obama mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk membatalkan RUU yang mewajibkan pemerintah AS untuk mengungkapkan informasi tentang kekayaan dan properti para pemimpin Syiah Iran.
Ancaman ini disampaikan Gedung Putih dalam surat kepada Kongres AS, yang kini sedang membahas RUU keterbukaan informasi terkait kekayaan pemimpin Syiah Iran.
Dalam suratnya, Gedung Putih beralasan bahwa RUU yang kini dibahas oleh Kongres dapat membahayakan sumber dan metode intelijen yang selama ini digunakan pemerintah AS untuk mengawasi aliran dana dari atau ke sejumlah pemimpin Syiah Iran.
Rencananya pada akhir pekan ini Kongres AS akan menggelar pemungutan suara untuk menyetujui atau menolak RUU keterbukaan informasi terkait kekayaan pemimpin Syiah Iran, dimana RUU ini menargetkan harta Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam di Iran Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Hassan Rohani, para pimpinan Garda Revolusi dan Felix al-Quds.
Nantinya jika RUU tersebut disahkan, maka pemerintah AS wajib mengungkapkan secara terbuka semua properti dari beberapa pemimpin senior Syiah Iran, serta bagaiman akses ke kekayaan dan cara menggunakannya.
Perlu diketahui bahwa pada pekan kemarin Obama baru saja membatalkan RUU sanksi baru AS terhadap rezim Syiah Bashar al-Assad, yang sebelumnya telah disepakati Kongres AS dengan suara bulat. (Anatolia/Ram)