OKI Akan Desak PBB Intervensi Genosia Muslim Rohingya

Eramuslim – Delegasi khusus Organisasi Kerjasama Islam untuk Myanmar mendesak PBB untuk segera campur tangan menghentikan pembantaian massal minoritas Muslim Rohingya di wilayah provinsi Rakhine yang dilakukan pemerintah Myanmar, seperti yang perah terjadi di Kamboja dan Rwanda.

“Sedikitnya 86 orang Muslim Rohingya tewas dan 66 ribu lainnya melarikan diri ke Bangladesh serta negara tetangga sejak diberlakukannya operasi militer pada 9 Oktober 2016 lalu,” ujar utusan khusus Organisasi Kerjasama Islam Syed Hamid Albar dalam keterangannya pada hari Rabu (18/01).

Syed Hamid Albar menegaskan Pembantaian minoritas Rohingya tidak lagi menjadi masalah dalam negeri Myanmar, melainkan telah menjadi permasalahn internasional. Dan OKI akan mendesak PBB untuk segera melakukan intervensi ini.

An ethnic Rohingya Muslim refugee breaks down during a gathering in Kuala Lumpur on December 4, 2016 against the persecution of Rohingya Muslims in Myanmar.  Aung San Suu Kyi must step in to prevent the "genocide" of Rohingya Muslims in Myanmar, Malaysia's prime minister Najib Razak said as he mocked the Nobel laureate for her inaction. / AFP / MANAN VATSYAYANA        (Photo credit should read MANAN VATSYAYANA/AFP/Getty Images)
An ethnic Rohingya Muslim refugee breaks down during a gathering in Kuala Lumpur on December 4, 2016 against the persecution of Rohingya Muslims in Myanmar.
Aung San Suu Kyi must step in to prevent the “genocide” of Rohingya Muslims in Myanmar, Malaysia’s prime minister Najib Razak said as he mocked the Nobel laureate for her inaction. / AFP / MANAN VATSYAYANA (Photo credit should read MANAN VATSYAYANA/AFP/Getty Images)

“Saya tidak Saya tidak ingin melihat genosida lain seperti yang terjadi di Kamboja atau Rwanda, dimana masyarakat internasional hanya bisa melihat berapa banyak orang tewas. Kami memiliki pelajaran dari masa lalu dan harus belajar dari mereka. Kami tahu apa yang bisa kita lakukan,” ujar Syed Hamid Albar kepada Reuters menjelang pertemuan Kuala Lumpur.

Kamis besok 19 Januari 2017, pemerintah Malaysia akan menggelar pertemuan khusus Organisasi Kerjasama Islam di ibukota Kuala Lumpur membahas langkah-langkah menangani konflik minoritas Rohingya di Myanmar. (Skynewsarabia/Ram)