Keakraban yang Hilang

Keakraban yang Hilang

Oleh: Prof. Dr. Daniel M. Rosyid*

HARI-HARI ini kita menyaksikan keakraban yang hilang dari kehidupan kita sehari-hari. Perbedaan pendapat antar warga bangsa disikapi dengan intimidasi, kriminalisasi, saling lapor bahkan permohonan penangkapan atau pembubaran.

Sendi-sendi kehidupan masyarakat yang menyusun modal sosial bangsa ini digerogoti habis-habisan.

Mungkin warga bangsa yang kini merasa jumawa tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi remotely controlled puppets, jika bukan useful idiots yang digunakan untuk menindas warga bangsa lainnya.

Setelah Anwar Abbas mempertanyakan wacana pembubaran MUI, sekelompok orang berpakaian ala ulama minta agar Anwar Abbas dipecat dari MUI dan ditangkap karena mengatakan bahwa jika MUI bisa dbubarkan ini juga bisa berarti pembubaran Republik. Saya mendukung sinyalemen Anwar Abbas.

Republik ini dibangun untuk kepentingan publik, bukan untuk warga bangsa, sekelompok elite parpol, aparat bersenjata, para taipan bahkan ulama agama manapun sekalipun.