KH Luthfi Bashori: Tokoh Nyeleneh dan Menentang Syariat Itu, Bukan Panutan yang Pantas Diikuti

Contoh lain adalah adanya sekelompok oknum yang berpemikiran liberal. Mereka menerjemahkan ajaran agama disesuaikan keinginan hawa nafsunya, Sebagai contoh, mereka menganggap khamer atau minuman keras itu halal, jika saat meminumnya tidak sampai mabuk.

Atau yang saat ini marak dan digemari kalangan awwam, adalah oknum-oknum yang menampakkan dirinya sebagai wali kekasih Allah, entah itu wali abdal, wali autad atau wali Ghouts, bahkan ada yg mengaku sebagai Imam Mahdi.

Padahal perilakunya bertentangan dengan ajaran Alquran, Hadits Nabi, ajaran para Ulama Salaf Aswaja.

Disinilah para Ulama yang benar-benar waratsatul anbiya (pewaris para Nabi), harus berani dengan tegas menerangkan kepada umat, bahwa tidak semua orang yang di`predikat`kan sebagai Kiai, Gus, Lora, Buya, Abati, Habib, Ustadz, dll harus diikuti dengan membabi buta.

Tetapi hendaklah umat Islam cerdas membaca, manakala ada oknum berpredikat Kiai, Gus, Lora, Buya, Habib, Ustadz dll, tetapi mengajarkan `ilmu` yg bertentangan dengan Alquran dan Hadits, serta ajaran para Ulama Salaf Aswaja, maka umat harus meninggalkannya, bahkan wajib ikut `memerangi` aqidah dan perilaku sesatnya. Wallahu a’lam. (FAKTAKINI)