KSAD Lembut kepada KKB Papua, Keras kepada Peserta Reuni 212

Penulis: Damai Hari Lubis

Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212

 

Reuni 212 Tidak Kontra NKRI dan Tidak Ada Indikasi Musuhi TNI

Jend. Dudung Abdul Rachman selaku KSAD TNI sesuai Konstitusi harus dekat dengan semua unsur golongan secara Lintas SARA.

Namun disayangkan pernyataan Kasad TNI Jend. Dudung Hari ini 30 Nov. 2021 pada  acara podcast Dedy Corbuizer mengatakan yang subtansinya mirip sebuah “ancaman  “, karena dirinya mengatakan : ” tidak harus takut dengan kelompok Reuni 212. Tujuan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan masyarakat ” dan juga ia mengatakan:

“Kenapa kita harus takut dengan itu (Reuni 212),”

Sedangkan pernyataannya yang ditujukan kepada Masyarakat Calon Peserta Reuni 212 jika dikomparasi dengan pernyataan dirinya pada 23 November 202, terhadap KB Papua bahwa ” Satgas TNI di Papua Tidak Harus Memerangi KKB “.

Ini sebuah keanehan dan tanda tanya besar bagi ummat muslim. Mengapa pernyataan Kasad terhadap rencana reuni 212 dan terhadap KKB Papua amat bertolak belakang ?.

Terhadap KKB ia sangat lembek. Padahal jelas KKB Papua menyatakan ingin memerdekakan wilayah Papua, mereka inginkan disintegrasi dari wilayah NKRI dan pergerakan KKB sudah menelan banyak korban nyawa rakyat sipil dan juga sudah menimbulkan korban nyawa Anggota TNI dan juga anggota  Polri, yang sedang menjalankan perintah Negara.

Maka dari kedua Narasi yang disampaikan Kasad TNI, terkesan amat kontras. Kasad TNI Dudung seolah menganggap atau ingin menempatkan kelompok 212 merupakan pihak anarkis atau suka membuat rusuh dan seolah 212 ingin kontra dengan TNI, sehingga 212 diibaratkan layaknya musuh TNI ? Padahal tidak demikian Komunitas 212 yang pastinya juga merupakan bagian dari ummat islam , dan dalam setiap aksinya selalu tertib, sejuk dan  menjaga keamanan serta menjaga kebersihan dengan cara memungut atau mengumpulkan semua sampah pada setiap usai melakukan aksi aksinya.