Munarman Teroris? Densus-88 Polri Gaweannya Lucu Amat Sih!

Eramuslim.com – Sejak menjadi aktivis di akhir 1980-an, Munarman sudah bercita-cita untuk memisahkan Polisi dari ABRI jika kekuasaan Soeharto berakhir kelak. Kini Munarman mau dituduh teroris? Ya pastinya mayoritas aktivis ‘98 yang mengenalnya puluhan tahun, tidak mau percaya degan geweannya Densus 88 Polri yang lucu-lucuan itu. Namun kalau Polisi menuduh Munarwan sukanya melawan kekuasaan yang zolim, tidak adil, semena-mena dan otoriter, korupsi dana bansos dan uangnya kaum difabel, antek aseng dan asing Bejing, itu mungkin ada benarnya. Karena itulah yang dikenal dari seorang pejuang demokrasi yang bernama Munarman.

*

Ade pameo di polisi, kalau “teman satu angkatan atau teman seperjuangan saja bisa dikorvankan, apalagi orang lain”. Pamoe ini sekarang terbukti pada diri Munarman, yang sejak menjadi aktivis di akhir 1980-an sudah bercita-cita untuk memisahkan polisi dari ABRI. Ini bukan lagi seperti kacang yang lupa kulitnya, tetapi kacang lupa sama tanah yang pernah menyuburkan dan membesarkan pohon kacang.  Ini juga menjadi pelajaran berharga untuk para aktivis muda lainnya agar belajar dari kasus Munarman.

Masyarakat sama sekali tidak terkejut ketika Selasa sore (27/04/2021), membaca berita berbasis satelit, Munarman ditangkap Densus 88 Polri. Munarman ditangkap di kediamannya, Blog G Klaster Lembah Pinus, Perumahan Modern Hills, Pamulang, Tangerang Selatan.

Tuduhan utama polisi terkait penangkapan mantan Sekretaris Jendral eks Front Pembela Islam (FPI), yang sekarang ini tengah mati-matian memperjuangkan kepentingan hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur tersebut, adalah terkait baiat di  UIN Jakarta, Makassar dan Medan beberapa waktu lalu. Munarman yang nampak tidak takut itu, lalu dibawa masuk ke mobil putih dan meluncur ke Mapolda Metro Jaya.