Oleh Asyari Usman
Sejauh ini, ada tiga nama besar yang diperkirakan akan berkontestasi di pilpres 2024. Ketiganya adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Presiden Jokowi sempat kebingungan mau dukung siapa. Semula dia ingin Ganjar. Belakangan pindah ke Prabowo. Sedangkan Anies tetap tak disukai Jokowi.
Terlepas dari preferensi Jokowi, coba kita telaah sejenak ketiga bakal calon presiden itu. Kita mulai dari Prabowo.
Pak Prabowo Subianto diakui sebagai jenderal cerdas yang memiliki visi tentang Indonesia. Visi itu bagus. Yaitu, Indonesia adil dan makmur. Indonesia yang relijius dan bermartabat. Ini visi ketika Pak Prabowo ikut pilpres 2019.
Di pilpres 2024, visi Prabowo dirombak sedikit untuk menunjukkan loyalitas beliau kepada Presiden Jokowi. Kata-kata kunci visi tambahan itu adalah melanjutkan kebijakan dan cara-cara kerja Jokowi. Singkatnya, visi dan program Prabowo adalah seratus persen visi dan program Jokowi.
Harus diakui, Pak Prabowo itu orang hebat. Cuma, kehebatan beliau itu lebih cocok untuk masa 15-20 tahun yang lalu. Ketika itu, Indonesia memang memerlukan pemimpin model Pak Prabowo. Karena sedang dalam masa transisi.
Andaikata Pak Prabowo menjadi presiden pada 2004, pas sekali. Pada 2009 pun masih cocok. Jadi, beliau ini memang idealnya menjadi presiden di masa lalu.
Sekarang Indonesia memerlukan pemimpin yang berintegritas, berkabapilitas, berkapasitas. Tegas dan juga enerjik. Clear mind (pikiran jernih). Tidak mengobral harga diri, martabat dan kehormatan.
Indonesia memerlukan sosok visioner dan mengerti cara menciptakan jalan menuju kemajuan bangsa. Maka, dari premis ini kita mau tak mau harus mengakui bahwa Pak Anies-lah yang akan kita ceritakan berikutnya.
Pak Anies itu komplit. Dia seorang pendidik sampai dipercaya menjadi menteri pendidikan. Dia seorang pemimpin sekaligus birokrat sejak di Kemendikbud hingga lima tahun di DKI Jakarta sebagai gubernur.
Di Jakarta, Anies telah melakukan simulasi kepemimpinan yang sangat akurat untuk diterapkan secara nasional. Tidak ada satu pun provinsi di Indonesia ini yang mempunyai akumulasi kerumitan seperti Jakarta. Alhamdulillah, beliau berhasil mengubah Jakarta menjadi kota yang menyenangkan warganya meskipun masih ada kekurangan di sana-sini.
Karena itu, pada saat ini Pak Anies berada di masa yang pas untuk menduduki posisi sebagai pemimpin negara, sebagai presiden. Dia akan melenyapkan problem-problem akut yang membuat negara ini tersandera untuk melangkah maju.
Anies akan menumpas korupsi dan praktik mafia di banyak sektor. Dia akan mengantarkan keadilan ke semua rumah tangga di Indonesia, yaitu keadilan hukum, keadilan sosial-ekonomi, dan keadilan politik.
Jadi, kita sedang menyimpulkan bahwa Anies adalah pemimpin masa depan Indonesia. Masa depan itu akan dimulai setelah pilpres 2024.
Sebagai penutup, kita bicarakan satu nama lagi, yaitu Ganjar Pranowo. Publik tentu sudah banyak tahu tentang gubernur Jawa Tengah ini. Dia akan dijadikan petugas partai oleh Ketum PDIP Bu Megawati.
Membicarakan masalah prefosionalitas dan personalitas Pak Ganjar, tak akan habis-habisnya dalam spektrum antagonistik –kalau Anda berat menyebut spektrum negatif. Misalnya, kalau ada yang menyebut skandal korupsi e-KTP, pastilah Anda akan teringat Pak Ganjar.
Ketika bicara Desa Wadas, kita akan teringat penindasan warga demi batu andesit untuk bendungan. Kalau ada yang bicara tenang kemiskinan, pastilah kita teringat penduduk Jawa Tengah yang tidak diurus oleh Pak Ganjar.
Karenaa itu, bila Anda dengar Pak Ganjar akan menjadi presiden Indonesia, pastilah Anda sontak bertanya: masa iya?
Nah, sebelum lebih panjang, kita akhiri saja telaah tentang Prabowo masa lalu, Anies masa depan, dan Ganjar masa iya?[]
30 Mei 2023
(Jurnalis Senior Freedom News)