Strategi Deception dan Kill The Messenger Para Jokower

Eramuslim.com – PARA pendukung Jokowi atau cebongers, sedang bersatu padu menyanyikan sebuah lagu. Mulai dari yang kelas kakap sekelas Rhenald Kasali, Adhie MS sampai yang kelas teri ramai-ramai turun tangan berjibaku.

Adalah laporan Bank Dunia edisi Juni 2018 yang membuat mereka kelojotan seperti cacing kepanasan. Dalam laporan yang dikutip CNN.com,  Bank Dunia menilai infrastruktur yang dibangun Jokowi berkualitas rendah, tidak memiliki kesiapan, dan tak terencana secara matang. Yang juga tak   kalah ngeri  monopoli proyek BUMN membuat ribuan kontraktor dalam negeri kolaps.

Ada dua jurus yang dimainkan para cebongers ini. Jurus penipuan ( deception ) dengan cara mengaburkan fakta, bahwa itu penilaian tahun 2014 sebelum Jokowi menjadi presiden. Dengan jurus itu mereka bisa menghindarkan Jokowi dari aib yang besar, sekaligus menghantam Prabowo-Sandi.

Tahun 2014 adalah periode SBY. Sekarang SBY sedang all out turun gunung memenangkan Prabowo-Sandi. Dengan memukul SBY, bisa sekaligus memukul Prabowo-Sandi. Para pendukung paslon 02 adalah orang gagal seperti Prabowo. Ketua Tim TKN Erick Thohir pernah ketahuan pakai jurus stigma ini.

Sekilas dasar bantahan ini kuat. Bank Dunia sempat memberi pernyataan bahwa itu laporan tahun 2014, tanpa menyebut era SBY. Tapi kemudian Bank Dunia mengakui bahwa itu benar laporan tahun 2018, cuma belum selesai.