Video Pendek Dari India

Lalu ada pertanyaan tentang bagaimana mendefinisikan kematian karena Covid-19. Beberapa dokter India telah melaporkan bahwa banyak orang meninggal karena gejala Covid-19 tanpa dites atau “dirawat”. Ada pula diagnosis yang salah. Dokter sering salah mendiagnosis penyebab kematian.

III

Apa yang terjadi di India, memberikan gambaran jelas betapa dahsyatnya serangan Covid-19, serta buruknya sistem kesehatan di negara itu. Tragisnya, lonjakan jumlah penderita terjadi beberapa bulan setelah para pemimpin dan pejabat kesehatan India menyatakan berhasil membasmi Covid-19 secara efektif dengan lockdown dan secara ketat memaksa masyarakat mengenakan masker.

Deklarasi kemenangan, menurut para ahli kesehatan, terlalu dini. Akibatnya telah mendorong orang untuk rileks ketika mereka seharusnya terus mematuhi secara ketat jarak fisik, mengenakan masker, dan menghindari kerumunan besar.

Misalnya, pemerintah membiarkan kampanye pemilu dan perayaan hari keagamaan secara besar-besaran, pun pula dengan protokol kesehatan yang kendor.

Yang terjadi sekarang ini, menurut sejarawan Ramachandra Guha, India menghadapi, “krisis terberat sejak partisi.” Yang dimaksud partisi adalah pecahnya anak benua itu menjadi dua negara India dan Pakistan pada 1947. Perpecahan itu diwarnai kerusuhan berdarah-darah, yang menewaskan antara 200.000 hingga 2.000.000 orang.

Kini, amukan Covid-19 belum terkendali. Pemerintah Modi pun, meminta angkatan bersenjata untuk membantu memerangi krisis yang menghancurkan. Sementara itu, program vaksinasi India yang berpenduduk lebih dari satu miliar itu tampak kesulitan. Sejauh ini baru hampir 10 persen penduduk negara itu telah menerima vaksinasi tahap pertama, dan baru 1,5 persen yang sudah menerima dua kali vaksinasi.

Semoga, pengalaman India menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita bangsa Indonesia, untuk selalu ingat dan waspada. Bahaya mengancam! [Sumber: Rmol]

Penulis: Trias Kuncahyo