Amarah Muslim Dunia Terhadap Rencana AS Untuk Al-Quds

Eramuslim.com – Ketika umat Muslim dunia tidak tergerak hatinya dengan rencana Donald Trump dan Amerika Serikat, maka dapat dipastikan kota suci Al-Quds akan menjadi ibukota bagi negara penjajah Zionis Israel.

Namun, faktanya Muslim dunia marah dengan rencana yang akan diwujudkan pemimpin negeri Paman Sam itu. Dilansir dari middleeastmonitor.com, saat ini banyak politisi Arab dan Muslim telah mempersiapkan pernyataan penghukuman yang meminta Trump tidak melakukan tindakan tersebut.

Di lain pihak, beberapa pengkhotbah masjid dunia menanti hari Jum’at untuk menyampaikan ungkapan tegasnya terkait penolakan rencana AS. Meskipun, sebagian pengkhotbah di Arab Saudi telah menyatakan bahwa Amerika adalah alasan keamanan dan stabilitas di dunia, mereka pun tidak memiliki masalah dengan Zionis.

Akibat Penjajah Zionis-Israel di Palestina

Mereka lupa bahwa peristiwa Nakbah 1948 telah membawa luka teramat dalam bagi warga Muslim Palestina. Selain itu, akibat penjajahan Israel di Palestina adalah runtuhnya Moroccan Quarter, digantinya Tembok Al-Buraq menjadi Tembok Ratapan, meruntuhkan beberapa makam sahabat Nabi Muhammad, mengusir orang-orang Palestina, menghancurkan rumah mereka dan melarang untuk dibangun kembali, serta memenuhi kota Al-Quds dengan orang-orang Yahudi dari seluruh dunia dalam proyek besar Yahudisasi.

Kejahatan Pemerintahan AS

Fakta lain yang mencengangkan datang dari orang-orang Muslim dan Arab yang tertindas, mereka terkejut serta menolak langkah yang diambil AS untuk kota Al-Quds. Itu membuktikan bahwa pesan kolonial brutal yang dikirim militer Israel dan pendekatan sejati Amerika selama beberapa dekade terakhir belum menembus hati orang-orang Muslim dan juga Arab.

Tidak dapat ditutupi Pemerintahan AS telah menghancurkan Irak, Afghanistan, Somalia dan Suriah. Sembari memasok senjata mutakhir untuk memindahkan dan membantai orang-orang Palestina serta Lebanon. AS telah melakukan lebih banyak kejahatan daripada yang dapat dituliskan. Maka, keberatan sikap yang diambil 150 negara anggota PBB yang menentang aneksasi ilegal kota Al-Quds menjadi ibukota Israel, menjadi bukti lainnya bahwa masih banyak harapan kota suci itu tidak akan jatuh ke tangan para penjajah Zionis.(kl/palestinaupdate)