Atasi Krisis Air Minum, PBB Dan UNI Eropa Bangun Stasiun Desalinasi Terbesar Di Gaza

Eramuslim – Kamis 19 Januari 2016, perwakilan Uni Eropa dan Badan Dana PBB untuk Anak-anak (UNICEF) meresmikan pembangunan tahap pertama stasiun desalinasi terbesar yang akan mengubah air laut menjadi air layak konsumsi.

Dengan dana sebesar 20 juta dolar AS Uni Eropa akan membangun stasiun desalinasi Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, dimana tahap pertama akan menghabiskan dana sebesar 10 juta dolar AS, ujar Michael Koehler, salah seorang direktur di Komisi Eropa.

Michael Koehler melanjutkan, “Pembangunan tahap pertama akan menyediakan air bersih langsung kepada 75 ribu warga di Jalur Gaza.”

Diperkirakan nantinya jika keseluruhan pembangunan stasiun desalinasi Deir al-Balah telah selesai, maka akan menghasilkan 12 ribu liter kubik air minum siap konsumsi yang akan memenuhi 150 ribu warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk memenuhi kebutuhan 75 ribu anak-anak.

A Palestinian boy drinks from a tap delivering drinking water for free on March 22, 2016 in the town of Beit Lahia, in the northern Gaza Strip. International World Water Day is marked annually on March 22 to focus global attention on the importance of water and advocate for sustainable water resource management. / AFP / MAHMUD HAMS        (Photo credit should read MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images)
A Palestinian boy drinks from a tap delivering drinking water for free on March 22, 2016 in the town of Beit Lahia, in the northern Gaza Strip.
International World Water Day is marked annually on March 22 to focus global attention on the importance of water and advocate for sustainable water resource management. / AFP / MAHMUD HAMS (Photo credit should read MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images)

Michael Koehler memperkirakan tahap kedua akan selesai pada pertengahan tahun 2019 mendatang.

Dalam konteks terkait, Koordinator PBB untuk Urusan Kemanusiaan Robert Piper memperingatkan bahwa 96% air di Jalur Gaza tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Penelitian yang dilakukan PBB pada tahun 2012 lalu memperingatkan bahwa air tanah di Gaza sudah tidak layak konsumsi pada tahun 2016, dan akan menjadi ireversibel pada tahun 2020 mendatang. (Skynewsarabia/Ram)