eramuslim.com – Gerakan Hamas mengumumkan bahwa Dr. Salah al-Bardawil, anggota biro politik sekaligus anggota parlemen Palestina, telah syahid akibat serangan bom Israel saat sedang sujud dalam shalat tahajud.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebutkan bahwa al-Bardawil menjadi korban dalam “operasi pembunuhan Zionis yang berbahaya, ketika dia sedang melaksanakan shalat malam pada malam kedua puluh tiga bulan suci Ramadhan, di tenda pengungsian di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.”
Hamas menegaskan bahwa “Dr. Salah al-Bardawil adalah simbol kerja politik, media, dan nasional.” Ia disebut sebagai sosok yang selalu menjalankan tugasnya dalam memperjuangkan Palestina di berbagai arena.
Sementara itu, pendudukan Israel terus melancarkan serangan tanpa henti di wilayah Palestina, yang telah menyebabkan 49.747 kematian dan melukai 113.213 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza. Dalam laporan hariannya, kementerian tersebut juga melaporkan bahwa dalam 48 jam terakhir, 130 orang tewas—termasuk dua jenazah yang ditemukan—dan 263 orang lainnya mengalami luka-luka.
Di Jalur Gaza, serangan udara Israel yang menargetkan dua rumah di lingkungan al-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza, menyebabkan sembilan warga Palestina syahid, menurut koresponden Al Mayadeen.
Menurut media Palestina, Salah al-Bardawil lahir di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza, pada 24 Agustus 1959. Ia menempuh pendidikan di Mesir, meraih gelar PhD di bidang sastra Palestina pada tahun 2001. Sepanjang tahun 1990-an, ia mengajar di sekolah negeri dan Universitas Islam, serta menjadi pemimpin redaksi surat kabar Al Risala dari 1997 hingga 2001.
Menurut Quds News Network, al-Bardawil bergabung dengan Hamas sejak kelompok itu didirikan pada akhir 1987. Ia pernah ditangkap oleh pasukan Israel pada 1993 dan ditahan selama lebih dari 70 hari di penjara Gaza dan Ashkelon.
Pada pemilu 2006, ia terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) untuk Blok Perubahan dan Reformasi yang berafiliasi dengan Hamas. Selain itu, ia aktif sebagai juru bicara Hamas, berbicara kepada media Arab serta menulis artikel dan penelitian tentang isu Palestina untuk berbagai surat kabar lokal dan regional.
Pada 2021, al-Bardawil terpilih sebagai anggota Biro Politik Hamas. Ia meninggalkan tiga putra dan lima putri. Istrinya juga menjadi syahid dalam serangan Israel yang menewaskannya.
(Sumber selengkapnya: Republika)