Difabel Palestina Dituduh Teroris: Israel Bunuh Warga Sakit Cerebral Palsy

Eramuslim.com – Situasi di Gaza semakin mencekam. Pasukan Israel dilaporkan kembali menembaki warga sipil yang sedang mencari bantuan makanan di titik distribusi pagi ini. Akibatnya, sedikitnya 13 orang tewas dan sekitar 200 lainnya terluka, menurut laporan Rumah Sakit al-Awda, Gaza Tengah. Sehari sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat 57 warga tewas dalam insiden serupa.

Di sisi lain, Lembaga Kemanusiaan Gaza mengonfirmasi lima relawan mereka tewas setelah bus bantuan yang mereka tumpangi diserang. Serangan ini ditudingkan kepada Hamas, meskipun belum ada tanggapan resmi dari kelompok tersebut.

Sementara itu, koneksi internet dan jaringan komunikasi di seluruh Gaza telah terputus total. Otoritas Telekomunikasi Palestina menyebut pemadaman ini merupakan akibat dari serangan sistematis terhadap infrastruktur komunikasi. Mereka memperingatkan bahwa hal ini menciptakan “isolasi digital” berbahaya yang memutus Gaza sepenuhnya dari dunia luar.

Ketegangan politik dalam negeri Israel mencapai titik kritis. Upaya pembubaran parlemen yang digagas partai oposisi akhirnya kandas setelah pemungutan suara gagal mengantongi dukungan mayoritas. Ini disebut sebagai salah satu ancaman politik terbesar terhadap kekuasaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pangkal masalahnya adalah soal wajib militer untuk pria ultra-Ortodoks (Haredi) — kelompok yang selama ini mendapat pengecualian karena alasan studi agama. Setelah serangan besar Hamas pada 7 Oktober dan kebutuhan militer meningkat, isu ini kembali mencuat dan memecah koalisi pemerintahan.

Partai-partai ultra-Ortodoks bahkan mengancam akan membelot dan mendukung pembubaran parlemen. Namun, setelah negosiasi panjang, Netanyahu berhasil menenangkan kubu konservatifnya. Hasil akhirnya: hanya 53 anggota mendukung pembubaran, sementara 61 menolak.

Fakta Mengejutkan: “Teroris” yang Dibunuh Drone Israel Ternyata Difabel

Sebuah serangan drone presisi Israel di Khan Younis pada 30 Mei lalu yang diklaim menewaskan anggota Hamas ternyata salah sasaran. Korbannya adalah Mohammed al-Farra, warga sipil Palestina yang mengidap cerebral palsy sejak kecil akibat kecelakaan.

Laporan investigasi surat kabar Haaretz menyatakan bahwa al-Farra bukan anggota milisi, setelah melakukan verifikasi lokasi dan mewawancarai keluarganya. Tragisnya, tujuh anggota keluarga al-Farra juga telah menjadi korban sejak perang dimulai.

Yang lebih mengejutkan, video serangan drone ini sempat dibagikan oleh jurnalis Channel 12 Israel dan mendapat sambutan positif di Telegram — termasuk emoji bendera dan ribuan tanda suka dari warganet Israel.

Sumber: Aljazeera

Beri Komentar